Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Ekspor, Kemendag Gaet Desa Sejahtera Astra

Genjot Ekspor, Kemendag Gaet Desa Sejahtera Astra Genjot Ekspor, Kemendag Gaet Desa Sejahtera Astra | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pengembangan potensi ekonomi pedesaan mutlak harus dilakukan agar pertumbuhan ekonomi secara nasional bisa lebih maksimal. Langkah ini dilakukan karena angka kemiskinan dan pengangguran paling banyak terjadi di pedesaan.

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan RI (Kemendag), Merry Maryati, mengatakan Kemendag akan mendorong pengembangan potensi ekonomi desa. Salah satunya dengan membantu perluasan pasar dari produk yang dihasilkan Desa Sejahtera Astra (DSA) yang digagas PT Astra International Tbk.

Baca Juga: Dapat Guyuran Dana US$23 Juta dari Astra hingga Telkom, Paxel Siap Perkuat Misi Bantu UMKM

Saat ini, DSA telah mencapai 900 lebih yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap DSA memiliki keunggulan masing-masing termasuk yang berorientasi ekspor. 

Merry memastikan pihaknya siap berkolaborasi dengan DSA untuk memperluas pasar ekspor dari produk-produk yang dihasilkan desa tersebut.

"Produk seperti rumput laut, perikanan, dan minyak nilam kebutuhanya tengah meningkat di luar negeri," kata Merry dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2022).

Merry mengungkapkan, pihaknya memiliki 46 perwakilan perdagangan luar negeri di 33 negara. "Silakan diversifikasi pasar ekspor, agar lebih terbuka luas. Manfaatkan Indonesia Trade Center untuk memperluas pasar, tentunya harus sesuai dengan standar di negara tujuan," ungkapnya.

Baca Juga: Ditjen Bea Cukai dan LPEI Kolaborasi Dorong UMKM Menembus Ekspor

Adapun, Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT), Syahrul, mengatakan, perlu kolaborasi dengan semua pihak dalam meningkatkan perekonomian desa terutama yang masuk kategori desa tertinggal. "Jika hanya pemerintah dan masyarakat desa saja tidak bisa mengatasi persoalan ini," imbuhnya.

Dia juga mengapresiasi program DSA dari PT Astra International Tbk sebagai wujud kerja sama dengan swasta tersebut. 

"900-an desa yang di-treatment dalam DSA ini sangat berkontribusi terhadap pengembangan desa-desa potensial tapi masih tertinggal," ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan program DSA ini, terbukti dengan berhasilnya tiga DSA tersebut yang mengekspor perikanan senilai Rp1,4 miliar ke Amerika Serikat, minyak nilam (Rp4,7 miliar ke India dan Pakistan), dan rumput laut (Rp450 juta ke Tiongkok). 

Baca Juga: Gus Halim Minta Jajaran Kemendes PDTT Segera Rampungkan Target Pekerjaan di Semester Kedua

"Proyek mempercepat peningkatan ekonomi desa. Dari tracing kami, seluruh desa yang mengikuti program ini, ada outcome," katanya.

Oleh karena itu, Kemendes PDDT akan menjadikan program DSA sebagai bagian dari rencana strategis. "Dalam rencana strategis 2024, DSA jadi komponen program kementerian. Kami akan mengembangkam program DSA. Dengan kolaborasi ini, akan berdampak cepat," imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, yang turut melepas ekspor itu, mengapresiasi capaian tersebut. Pihaknya mengucapkan terima kasih atas peningkatan ekspor yang berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat ini. "Semoga ke depan terus berkembang, dari ekspor jadi kekuatan ekonomi kita," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Chief of Corporate Affairs PT Astra, Riza Deliansyah, mengatakan melalui ekspor perikanan, minyak nilam, dan rumput laut ini, diharapkan perekonomian desa bisa terdorong sehingga mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran di desa.

Baca Juga: Adira Finance dan Kemenparekraf RI Gelar Festival Kreatif Lokal 2022 di Desa Wisata

Ke depan, diharapkan akan lebih banyak lagi program yang dikolaborasikan antara pihaknya dengan pemerintah demi mendorong perekonomian masyarakat pedesaan sehingga bisa memberikan kesejahteraan ke masyarakat. Hingga saat ini, ada 930 DSA. 

"Melalui DSA, ada 19 ribu lebih tenaga kerja baru. Ada peningkatan pendapatan masyarakat, 88% meningkat. Ada 94 jenis produk unggulan, dengan nilai ekspor sudah mencapai Rp22 miliar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: