Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah! Dipengaruhi Ferdy Sambo, Anggota Komisi III DPR Mau Coba Setir IPW Soal Kasus Brigadir J!

Wah! Dipengaruhi Ferdy Sambo, Anggota Komisi III DPR Mau Coba Setir IPW Soal Kasus Brigadir J! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia Police Watch (IPW) memberikan pernyataan yang mengejutkan, pihaknya mengbongkar bagaiman luasnya pengaruh dari Irjen Ferdy Sambo.

Tak tanggung-tanggung, Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso mengatakan IPW meminta supaya dibentuk TGPF dan meminta menonaktifkan Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri.

Baca Juga: Jenderal Bintang Tiga Turun Tangan Soal Brigadir J, "Kalau Ferdy Sambo Tak Diproses, Saya Mundur!"

Lalu sehari kemudian, Sugeng mengaku dihubungi anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN yang berusaha mempengaruhi dirinya terkait kasus Sambo. 

Pada hari yang sama, lanjut dia anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS juga menghubungi dirinya.

"Dia tidak berusaha mempengaruhi saya tapi cuma bertanya-tanya saja, karena sikap saya tegas bahwa itu adalah kejanggalan," ujar Sugeng dikutip dari YouTube Official iNews.

Lalu pada tanggal 15 Juli 2022, seorang Kombes dari Baintelkam menurut Sugeng juga berusaha mempengaruhi dirinya.

"Artinya mereka bekerja sistematis membuat pra kondisi supaya cerita tentang pelecehan, penembakan, pengancaman diamini oleh pihak-pihak yang mengkritisi," ucap Sugeng.

Menurut Sugeng, anggota DPR dan perwira Polri yang mencoba mempengaruhinya itu didatangi oleh Ferdy Sambo.

Kepada orang-orang itu, Ferdy Sambo mengatakan, kehormatan keluarganya diinjak-injak, dicederai bahkan menyesal bukan dirinya sendiri yang menembak Brigadir J.

Dari rangkaian kejadian ini Sugeng menganalisis bahwa 31 polisi yang melakukan penghalangan penyidikan melakukan dengan kesadaran.

Baca Juga: Upaya Skenario Jebakan Terbongkar, Peran Istri Ferdy Sambo Soal Brigadir J Terungkap Jelas!

"Jadi saya menganalisis, relasi hubungan kedinasan yang terjadi itu dibangun atas kepentingan. LPSK juga berusaha dipengaruhi dengan uang. Jadi ini adalah model kerja gaya mafia," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: