Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Pasar Indonesia Punya Potensi Menjanjikan, Simak Lagi Ini 5 Strategi Bisnis SCG Indonesia

Nilai Pasar Indonesia Punya Potensi Menjanjikan, Simak Lagi Ini 5 Strategi Bisnis SCG Indonesia Kredit Foto: SCG
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT SCG Indonesia menilai bahwa pasar Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan bagi pengembangan bisnis perusahaan. Sinyal tersebut tercermin dari keseluruhan bisnis SCG Indonesia bergerak dalam arah yang positif di tengah berbagai tantangan domestik dan global.

President Director SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn, mengungkapkan bahwa pihaknya optimis terhadap potensi pertumbuhan bisnis perusahaan, baik untuk unit bisnis kemasan, chemicals, maupun bisnis semen dan bahan bangunan. Oleh karena itu, SCG Indonesia melakukan diversifikasi di lini tersebut dari segi produk, milsanya produk beton dan bahan bangunan berbahan semen.

Baca Juga: Bisnis Kemasan Dominasi Pertumbuhan Kinerja, SCG Indonesia: Pasar Indonesia Masih Sangat Potensial

"Kami memandang masih banyak potensi di pasar Indonesia yang dapat digali lebih lanjut," ungkap Chakkapong kepada media, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2022.

Pada kesempatan lainnya, Presiden & CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash, menyampaikan bahwa ekonomi global saat ini masih belum dapat diprediksi. Pihaknya mengupayakan untuk terus mengamati situasi dan menyeleraskan operasional perusahaan. Setidaknya, ada lima strategi perusahaan yang diterapkan SCG dalam menyikapi kondisi global.

Strategi pertama adalah menekan biaya dan meningkatkan pemanfaatan energi alternatif. Hal itu dilakukan dengan mengadopsi teknologi manufaktur yang efisien, minim limbah, dan meningkatkan proporsi energi alternatif seperti biomassa dan tenaga surya. Strategi kedua, yakni pengembangan High Value Added Products & Services (HVA) secara berkelanjutan. Contoh inovasi bahan kimia (chemicals), yaitu Post-Consumer Recycled Resin (PCR) tanpa bau dan berkualitas tinggi untuk kemasan ramah lingkungan pada produk yang memerlukan retensi aroma tertentu.

"Strategi ketiga, meningkatkan likuiditas keuangan dengan pengelolaan modal yang baik, memastikan persediaan yang mampu memenuhi permintaan pasar, dan kredit penjualan yang diawasi secara ketat," kata Roongrote. 

Strategi berikutnya adalah investasi dengan penuh kehati-hatian. SCG meninjau kembali rencana investasi, menunda proyek baru yang tidak mendesak, serta menargetkan proyek pengembalian cepat yang selaras dengan strategi pertumbuhan SCG. Terakhir, strategi mengakselerasi implementasi WSG 4 Plus, yakni menetapkan net-zero–Go green–mengurangi kesenjangan-kolaborasi, dan transparansi dalam keseluruhan operasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: