Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Restu Jokowi Buat Menteri yang Mau Nyapres Bukan Berarti Dukungan Politik, PDIP: Jangan Terlalu Over Ekspektasi

Restu Jokowi Buat Menteri yang Mau Nyapres Bukan Berarti Dukungan Politik, PDIP: Jangan Terlalu Over Ekspektasi Kredit Foto: Antara/BPMI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah mengatakan bahwa tak ada aturan jika menteri yang ingin menjadi calon presiden (capres) harus mendapatkan restu Presiden Joko Widodo. Ia menilai restu dari Jokowi jangan dianggap sebagai dukungan politik.

"Jangan dianggap itu terlalu over ekspetasi kalau itu adalah dukungan politik untuk berkontestasi pada pilpres yang akan datang," ujar Basarah di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Baca Juga: Prabowo Kirim Sinyal Siap Kembali Maju Menjadi Capres, Jokowi Restui?

Pernyataan Jokowi dipandangnya sebagai sebuah asas kepatutan seorang presiden kepada menterinya. Sekali lagi bukan sebuah dukungan politik bagi menteri yang ingin mencalonkan diri di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Dalam konteks itu presiden tidak punya kewajiban untuk merestui atau tidak merestui. Itu menjadi hak politik masing-masing menteri dan menjadi hak warga negara," ujar Basarah.

Selain itu, sudah sewajarnya jika menteri-menteri yang ingin berkontestasi untuk bertanya kepada Jokowi. Sebab para menteri merupakan anak buah presiden, tetapi bukan dalam konteks meminta dukungan politik.

"Artinya restu dan dukungan itu tidak harus diterjemahkan sebagai sebuah keinginan politik bagi presiden untuk mendukung salah satu atau salah dua atau salah tiga menteri-menteri," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mempersilakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk maju menjadi calon presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, hal itu sudah sesuai dengan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Buat Para Pendukung, Kayaknya Ganjar Pranowo Direstui Megawati Maju Pilpres 2024

"Istilahnya saya kira, karena menyampaikan kepada saya, masak saya bilang 'jangan, ndak,' kan nggak gitu mustinya. Ya, silakan. Nggak mungkin presiden, misalnya menteri yang ke saya untuk menyampaikan itu, kemudian saya bilang 'tidak', nggak bisa," ujar Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Jokowi pun mempersilakan masyarakat menafsirkan hal tersebut sebagai bentuk restu untuk maju di Pilpres 204 nanti. "Bahwa itu ditafsirkan sebagai restu, ya, silakan," ucap Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: