Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setahun Taliban Berkuasa, Apa Kabar 4 Janji yang Diumbar-umbar ke Rakyat Afghanistan?

Setahun Taliban Berkuasa, Apa Kabar 4 Janji yang Diumbar-umbar ke Rakyat Afghanistan? Kredit Foto: AFP/Hoshang Hashimi

3. "Tak akan ada produksi narkoba di Afganistan. Kami akan memberantas produksi opium ke nol lagi."

Janji Taliban untuk menangani perkebunan opium mencerminkan kebijakan dengan sejumlah keberhasilan yang mereka pamerkan ketika terakhir berkuasa lebih dari 2 dekade lalu.

Opium digunakan untuk membuat heroin. Sejauh ini, Afganistan telah menjadi sumber opium terbesar di dunia selama bertahun-tahun. Namun, pada April tahun ini, Taliban mengumumkan larangan menanam bunga poppy.

Tak ada data pasti soal bagaimana larangan itu ditegakkan. Menurut laporan dari sejumlah daerah penghasil opium di provinsi Helmand, Taliban, telah memaksa petani untuk menghancurkan ladang opium.

Sebuah laporan resmi AS pada bulan Juli mencatat bahwa Taliban tampaknya berkomitmen pada larangan narkoba tersebut, meski berisiko kehilangan dukungan dari petani dan pihak lain yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Namun, menurut Dr David Mansfield, seorang ahli ekonomi narkoba Afganistan, ladang utama opium sudah akan panen saat larangan itu diberlakukan.

"Penanaman [musim] kedua di Afganistan barat daya biasanya masih kecil-kecil, jadi kehancurannya tak akan berdampak signifikan," komentar Mansfield.

Selain itu, telah berkembang produksi dan pembuatan narkoba lainnya, seperti sabu-sabu, meski Taliban telah melarang tanaman liar (ephedra) yang digunakan untuk membuatnya.

4. "Kami, Taliban, berkomitmen untuk memastikan keamanan."

Meski konflik yang membawa Taliban ke tampuk kekuasaan sebagian besar telah berakhir, masih ada laporan lebih dari 2 ribu korban sipil (700 kematian dan lebih dari 1.400 cedera) pada Agustus tahun lalu hingga pertengahan Juni tahun ini, menurut data PBB. Namun, angka ini turun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika konflik mencapai puncaknya.

Sekitar 50 persen dari korban sejak Agustus 2021 dikaitkan dengan aksi kelompok ISIS Khorasan (IS-K), cabang dari kelompok ISIS yang masih aktif di Afganistan. Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi beberapa serangan IS-K yang menargetkan warga sipil, terutama di daerah perkotaan dengan Muslim Syiah atau populasi minoritas lainnya.

Kehadiran pasukan anti-Taliban lainnya, seperti Front Perlawanan Nasional (NRF) dan Front Kebebasan Afganistan (AFF), juga telah berkembang.

"Lingkungan keamanan secara keseluruhan menjadi semakin tidak terprediksi," kata PBB pada bulan Juni, mengutip munculnya sekitar belasan kelompok militan berbeda-beda yang menentang Taliban berkuasa di negara itu.

Pelanggaran HAM juga meningkat signifikan, termasuk pembunuhan di luar proses hukum, penahanan, dan penyiksaan oleh Taliban, menurut PBB. Pada Agustus 2021 hingga Juni 2022, tercatat setidaknya 160 pembunuhan di luar proses hukum terhadap mantan pejabat pemerintah dan pasukan keamanan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: