Denny Siregar Minta Polisi yang Terlibat Tapi Nggak Tahu Dikibulin Ferdy Sambo Tidak Dihukum Berat
Skenario palsu di balik tewasnya Yosua Hutabarat alias Brigadir J runtuh seketika saat Kpolri mengunumkan bahwa Irjen Ferdy Sambo resmi menjadi tersangka.
Konfrensi Pers yang langsung diisi oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo ditemani para petinggi Polri Bintang 3 tersebut membongkar apa yang sebenarnya terjadi di TKP yang berlokasi di duren 3.
Ditemukan bahwa klaim tembak menembak tidak pernah terjadi yang artinya hanya ada penembakan atau pembunuhan. Di sinilah peran Sambo yang memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
"Timsus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan J meninggal, yang dilakukan RE, atas perintah saudara FS (Ferdy Sambo)," ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/22).
Dengan pengumuman langsung dari Kapolri tersebut, artinya semua keterangan awal pihak kepolisian maupun pihak-pihak yang percaya dan menjadikannya sebagai acuan terkait kasus ini dengan sendirinya batal.
Mengenai dahsyatnya kebohongan yang dilakukan Ferdy Sambo untuk menutupi kejahatan yang dilakukannya, Denny Siregar angkat suara.
Sosok yang sering disebut sebagai pegiat media sosial ini menganggap bahwa Ferdy Sambo lihai dalam merekayasa sehingga banyak pihak terkecoh.
“Ternyata Ferdy Sambo itu begitu lihai merekayasa tempat kejadian perkara sehingga banyak polisi yang juga terkecoh,” jelas Denny melalui Cokro TV, dikutip Selasa (16/8/22).
Sebagaimana diketahui, sudah puluhan anggota Polri terindikasi melanggar kode etik karena ikut memainkan skenario yang Ferdy Sambo buat.
Denny menganggap Ferdy Sambo harus dihukum seberat-beratnya namun tidakpada para polisi yang hanya ikut-ikutan saja karena tidak mengetahui.
“Tetapi para polisi yang yang menjadi korban karena mereka tidak tahu bahwa mereka ditipu oleh Ferdy Sambo seharusnya tidak diberi sanksi berat,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto