Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pidato Puan Maharani Soal Perempuan Tanda Siap Maju Pilpres 2024? Pengamat: Puan Pegang Kendali Penuh Roda Mesin Politik

Pidato Puan Maharani Soal Perempuan Tanda Siap Maju Pilpres 2024? Pengamat: Puan Pegang Kendali Penuh Roda Mesin Politik Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik A Khairul Umam menganalisis pidato Ketua DPR Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Lewat pidato tersebut, Puan menyinggung kedudukan pria dan wanita yang diduga mensinyalkan adanya deklarasi untuk maju ke Pilpres 2024.

Baca Juga: Kompaknya Bambang Pacul dkk Teriakkan "Presiden" ke Puan Maharani Sambil Pose Gaya Tunjuk, Sinyal untuk 2024?

Khairul mengatakan pidato itu bisa dipahami sebagai wujud ekspresi "keterpanggilan" Puan untuk berani tampil di panggung politik yang didominasi oleh tradisi patriarkal.

"Praktis, jika dipetakan basis kekuatan politik perempuan saat ini, hanya Puan Maharani yang memiliki kapasitas itu. Puan memegang kendali penuh atas roda mesin politik yang mengantongi bekal 20 persen presidential threshold," katanya di Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Sebagai wujud keterpanggilan atas nilai-nilai dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, dia menilai PDIP sebaiknya tidak ragu mengusung Puan di 2024.

"Hingga kini tidak ada elektabilitas yang dominan. Elektabilitas bisa dibentuk oleh jaringan dan mesin politik yang disiplin dan solid," tuturnya.

Baca Juga: Pidato Tahunan Puan Sarat Sindir Pemerintahan Jokowi

Dia menambahkan, majunya Puan di Pilpres 2024 bukan hanya sebatas upaya untuk memenuhi kewajiban hadirnya perwakilan pemimpin perempuan. "Keharusan yang layak diperjuangkan berdasar kalkulasi politik yang rasional," ucapnya

Puan menyinggung peran perempuan saat berpidato di Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

"Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayap seekor burung. Jika dua sayapnya sama kuat, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali," ujar Puan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: