Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyess Banget! Bos Induk Shopee Buka Suara soal Kerugian Nyaris Rp14 Triliun

Nyess Banget! Bos Induk Shopee Buka Suara soal Kerugian Nyaris Rp14 Triliun Kredit Foto: The Straits Times
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sea Ltd., perusahaan induk Shopee yang terdaftar di New York telah membukukan kerugian bersih sebesar USD931 juta (Rp13,8 triliun) untuk kuartal kedua yang berakhir pada 30 Juni 2022, lebih dari dua kali lipat dari USD433,7 juta (Rp6,4 triliun) tahun lalu.

Kerugian tersebut melebar meski unit ekonomi divisi e-commerce Shopee meningkat secara signifikan. Hal itu pun diakui oleh CEO, chairman dan pendiri Sea Ltd., Forrest Li.

Melansir Deal Street Asia di Jakarta, Kamis (18/8/22) kerugian tersebut termasuk penurunan nilai USD177,3 juta (Rp2,6 triliun) terkait dengan akuisisi sebelumnya karena valuasi pasar yang lebih rendah saat ini, dan kompensasi berbasis saham.

Baca Juga: Lewat Fitur Shopee Pilih Lokal, Shopee hadirkan Gebrakan Buat Bantu UMKM

Selama tiga bulan, raksasa e-commerce dan game ini mencatat pendapatan GAAP sebesar USD2,9 miliar (Rp43 triliun), naik 29% dari tahun sebelumnya.

Kerugian sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan untuk Shopee adalah USD648 juta (Rp9,6 triliun), dibandingkan dengan kerugian USD580 juta (Rp8,6 triliun) pada periode yang sama tahun lalu. Namun, kerugian yang disesuaikan per pesanan menyempit sebesar 21% menjadi 33 sen, dibandingkan dengan 41 sen sebelumnya.

Pasar berkinerja terbaik untuk Shopee adalah Asia Tenggara dan Taiwan, di mana kerugian yang disesuaikan mencapai kurang dari 1 sen per pesanan selama periode tersebut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: