Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Tahun Berjalan, Program MicroMentor Indonesia Umumkan Kinerja Memuaskan

Tiga Tahun Berjalan, Program MicroMentor Indonesia Umumkan Kinerja Memuaskan Kredit Foto: MicroMentor
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program MicroMentor Indonesia (MMI) telah memasuki usia tiga tahun. MMI merupakan program kolaborasi antara Mastercard dengan PT Bank Commonwealt (Bank Commonwealth) berupa platform mentoring untuk mempertemukan wirausaha dengan mentor bisnis.

Sejak diluncurkan pada 2019, sampai saat ini MMI telah menjangkau lebih dari 60.000 entrepreners dan lebih dari 20.000 mentor dengan 200.000 interaksi mentor-mentee di setidaknya 34 provinsi dalam program MMI Bisnis maupun pelatihan pengembangan bisnis dan keamanan siber yang dilakukan secara daring dan luring.

“Dalam kurun waktu tiga tahun, program MMI telah berperan aktif dalam ekosistem kewirausahaan Indonesia di mana target yang telah dicapai dapat diciptakan melalui beragam kemitraan strategis, di antaranya melalui Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta beragam pihak swatsa dan asosiasi kewirausahaan lainnya di seluruh Indonesia,” tutur Ade Soekadis, Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia dalam konferensi pers perayaan ulang tahun ketiga MMI, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga: Menaker: 50% Pengusaha yang Jalankan UMKM Adalah Perempuan

Lanjutnya, "melalui layanan dan fitur yang telah dan akan dikembangkan berkat dukungan dari Mastercard Center for Inclusive Growth dan Bank Commonwealth, saya yakin MMI dapat terus meningkatkan jangkauannya dalam menumbuhkan wirausaha di seluruh Indonesia secara masif dan inklusif."

Program MMI rencananya akan terus dikembangkan untuk mendukung target pemerintah guna menjangkau sebanyak 30 juta UMKM yang dapat tergabung dalam ekosistem digital pada tahun 2024.

Fariz Harisuddin selaku Master Mentor di program MMI menerangkan bahwa MMI merupakan program yang membantu pelaku UMKM untuk menjalankan bisnisnya karena MMI berfungsi sebagai enabler bisnis.

"Kebutuhan pelaku usaha tahap awal itu sebenarnya bukan uang, justru apa yang mereka butuhkan adalah knowledge atau wawasan untuk menggunakan modal dengan benar. Jika kita punya wawasan, kita dapat tahu cara mendapatkan modal, mengolahnya, dan mengembangkan modal itu. Bagi saya MicroMentor jadi platform yang berfungsi sebagai enabler. Di sini kita bisa cari mentor yang tepat untuk memberikan wawasan ke kita. Jadi kita tahu next step kita harus apa,” terangnya.

Selaras dengan pemikiran Fariz, seorang pelaku UMKM sekaligus mentee MMI yang berasal dari Sulawesi Selatan, Kasma mengungkapkan, "setelah bergabung dengan MMI, saya belajar mempromosikan produk secara online, mulai dari mengatur pencahayaan, cara foto, sampai cara menulis judul. Saya banyak mendapatkan pelatihan online untuk produk saya. Setelah saya menerapkan yang diajarkan ini, saya mendapatkan hasil yang siginifkan setelah pelatihan, di antaranya produk saya makin banyak yang beli sehingga penghasilan saya lebih meningkat dari sebelumnya."

Dari data yang disampaikan, hingga saat ini, jumlah relawan mentor dan wirausaha yang berpartisipasi aktif dalam program MMI telah mengalami peningkatan yang pesat. Dari yang sebelumnya hanya sejumlah 4.715 kini meningkat menjadi 80.318.

Berdasakan MMI 2020 Record, ada hasil signifikan bagi para pengguna, dengan 91% bisnis tetap beroperasi sampai saat ini dan 19% mengalami pertumbuhan bisnis. Perusahaan yang terlibat dalam program MMI ini juga telah menciptakan sebanyak 1.158 tambahan pekerjaan baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: