Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahaya Jejak Digital Bisa Jadi Bom Waktu

Bahaya Jejak Digital Bisa Jadi Bom Waktu Kredit Foto: Booking.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Transformasi digital membawa perubahan perilaku masyarakat dari menggunakan media tradisional menjadi digital. Segala aktivitas digital di dalamnya membawa risiko bocornya data pribadi yang rawan untuk disalahgunakan.

Sehingga setiap pengguna perlu memahami aspek keamanan digital agar bisa mengamankan perangkat digital maupun identitas dirinya di internet. Jejak digital merupakan data yang dibuat oleh pengguna saat menjelajahi internet, mencakup keseluruhan aktivitas saat menggunakan internet.

Baca Juga: Mengerikan! Jejak Digital Bisa Jadi Gerbang Pencurian Data Bahkan Identitas Diri

"Apapun yang kita upload akan selamanya terekam di sana. Entah itu foto, video, kita upload KTP, kasih nama keluarga kita, nomor telepon," ujar Digital Marketing, Diaz Yasin saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Jumat (19/8/2022). 

Lebih lanjut jika dibandingkan jejak digital di era konvensional dengan digital sangatlah jauh risikonya. Saat era konvensional, komunikasi hanya dalam circle terbatas. Sementara di era digital komunikasi meliputi seluruh dunia bahkan apa yang disampaikan bisa menjadi milik publik. Tak hanya itu membagikan foto dan video jika dulu hanya dapat dilihat personal, kini di dunia digital dapat dikihat oleh siapapun. Sehingga risiko tersebarnya apa yang dibagikan akan berpengaruh pada privasi. 

"Jejak digital sangat penting, ibarat bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Sebagai bom yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang menargetkan pemilik jejak digital, apalagi jika mempunyai jejak digital buruk dan bisa merugikan diri sendiri," kata Diaz. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Digitalisasi UMKM, Jadi Agenda Besar Pemerintah untuk Pulihkan Perekonomian

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Anggota Tular Nalar Guru Lansia dan Koordinator Wilayah Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Astin Meiningsi, Digital Marketing, Diaz Yasin dan Digital Marketer Enthusiast, Victor Wahanggara. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: