Setelah pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, isu koalisi mencuat. Meski begitu, NasDem dinilai tak akan berkoalisi dengan PDIP.
Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin. Pasalnya, NasDem sudah punya capres. Menurutnya, Partai NasDem akan menurunkan Gubernur DKI Jakata Anies Baswedan sebagai capres.
Baca Juga: Puan Temui Ketum NasDem Surya Paloh, Ini yang Disampaikan Ganjar Pranowo
"Bagaimanapun juga, Ketum Partai NasDem Surya Paloh akan mengusung Anies sebagai capres, bukan cawapres," ujar Ujang kepada GenPI.co, Senin (22/8).
Meski demikian, menurutnya, kemungkinan koalisi tersebut tetap ada. Dirinya juga menggambarkan situasi apabila PDIP dan Partai NasDem bersatu.
"Besar kemungkinan akan ada 3 poros dalam Pilpres 2024 jika memang terjadi skenario tersebut terjadi," tuturnya.
Ketiga poros tersebut, kata Ujang, yakni Koalisi Indonesia Bersatu yang digawangi Partai Golkar, PAN, dan PPP. Lalu ada Partai Gerindra bersama dengan PKB, sedangkan PDIP dengan Partai NasDem.
Dengan demikian, menurut Ujang, Partai Demokrat dan PKS akan terlantar. "Partai Demokrat dan PKS tidak bisa apa-apa karena tak memenuhi 20 persen. Nasib kedua partai tersbeut memang tergantung Partai NasDem," ucapnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Capres dengan Elektabilitas Tertinggi, Suara Puan Maharani Jadi Cawapres Juga Naik
Akan tetapi, menurut Ujang, sebaiknya PDIP berjalan sendirian agar Indonesia punya 4 poros koalisi yang mewarnai Pilpres 2024.
"Pilpres 2024 berjalan lebih bagus, calonnya banyak, kekuatan politik merata, dan masyarakat punya banyak pilihan," kata dia.
Selain itu, kata dia, polarisasi di Indonesia bisa diminimalisasi. "Jadi, biarkan PDIP sendirian karena mereka sudah memenuhi 20 persen," ujar Ujang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum