Dari Kekaisaran Ferdy Sambo Sampai Isu LGBT, Ini 5 Poin Penting dari Rapat Mahfud MD Bersama DPR, Simak!
Mahfud MD menjawab jika Kompolnas adalah pengawas eksternal Polri. Ia menegaskan apabila Komisi III DPR RI tidak puas akan kinerja Kompolnas, dapat membubarkan lembaga yang juga dibentuk DPR tersebut.
"Yang buat Kompolnas ada, ini kan DPR. Kalau mau dibubarkan bubarkan aja," saran Mahfud.
Tidak Tahu Konsorsium 303
Rumor bisnis haram Konsorsium 303 di tubuh Polri juga menjadi pembahasan dalam rapat Komisi III DPR yang mengundang lembaga negara terkait. Dalam rapat itu, Mahfud sempat dicecar pertanyaan terkait kebenaran isu tersebut.
Mahfud yang dianggap tahu diminta untuk memberikan klarifikasi agar isu itu tak menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat. Namun ia dengan tegas menjawab tidak mengetahui perihal kebenaran informasi tersebut.
"Itu saya betul-betul gak tahu. Saya baru dengar itu tanggal 18 (Agustus)," katanya.
Rumor Adanya Unsur LGBT
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan merespons soal pernyataan Ketua Kompolnas Mahfud MD yang menyebut bahwa motif di kasus Irjen Ferdy Sambo sensitif.
"Prof mengatakan motifnya sensitif, itu menjijikkan, hanya untuk didengar orang dewasa. Tapi seakan-akan kita nonton film porno. Semuanya, otaknya, asosiasinya mikir semua, Pak," kata Arteria.
Arteria juga menyinggung informasi yang mengatakan adanya unsur LGBT dalam kasus Brigadir J. Menjawab hal itu, Mahfud MD mengatakan lewat penilaian pribadinya yang mungkin ada hal-hal yang hanya bisa didengar orang dewasa.
Mahfud juga menepis menyebut motif tersebut menjijikkan. Ia justru menyebut sama sekali tidak mengetahui kegiatan dugaan pelecehan seksual apa yang memicu pembunuhan Brigadir J.
"Saya kira saya nggak bicara menjijikkan di sudut itu. Jadi begini saya sudah jelaskan pertanyaan itu kepada Kompas TV, iya lah masa saya suruh menjelaskan begitu, itu orang dewasa katanya itu pelecehan, pelecehan itu kan ada prosesnya," jelas Mahfud.
"Maaf apakah buka baju, apakah menunjukkan barang tertentu, atau bagaimana pelecehannya itu mungkin hanya boleh didengar orang dewasa," sambungnya.
Xandra Junia Indriasti
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto