Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Parlemen Timor Leste Minta Dukungan Untuk Gabung ASEAN, Ini Komentar Fadli Zon

Parlemen Timor Leste Minta Dukungan Untuk Gabung ASEAN, Ini Komentar Fadli Zon Kredit Foto: Instagram/Fadli Zon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR menerima kunjungan Ketua Parlemen Republik Timor Leste, Aniceto Guterres Lopes beserta delegasi di Gedung DPR , Senayan, Jakarta, Selasa (23/8) 

Delegasi diterima Ketua BKSAP DPR Fadli Zon. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah hal terkait kerja sama antarparlemen dibahas kedua pihak termasuk harapan Republik Timor Leste agar dapat bergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN.

Timor Leste berharap dapat menjadi anggota ASEAN pada keketuaan Indonesia tahun 2023. Menanggapi hal itu, Fadli Zon menyampaikan bahwa  Indonesia selalu memberikan dukungan terhadap Timor Leste, apalagi kedua negara memiliki keterkaitan secara historis. 

"Kita berharap negara tetangga yang juga dulu pernah menjadi bagian dari kita menjadi bagian dari ASEAN, saya kira itu akan mewarnai kawasan," tutur Fadli.

Lebih lanjut, Fadli menyampaikan masih adanya resistensi dari negara Anggota ASEAN lainnya jika Timor Leste bergabung dengan organisasi kawasan Asia Tenggara itu. Hal tersebut membuat ASEAN belum satu suara terhadap usulan keanggotaan negara yang menggunakan bahasa Tetun dan Portugis itu. 

"Memang ada mekanisme di ASEAN itu harus ada konsensus, nah ini yang belum terjadi. Karena itu, kita perlu merembukkan dari sisi pemerintahan, harus menjadi kesepakatan bahwa Timur Leste bisa diterima. Untuk itu perlu ada semacam lobi dan dialog untuk semua anggota ASEAN yang lain. Ini yang akan menjadi PR kita," kata Fadli.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai forum diplomasi antarparlemen. Fadli pun menyampaikan rencana pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Melayu dan berharap Parlemen Timor Leste dapat bergabung.

Adapun pembentukan asosiasi Parlemen Berbahasa Melayu ini dilakukan sebagai suatu langkah politik untuk memasyarakatkan penggunaan Bahasa Melayu dalam agenda pertemuan internasional.

"Parlemen Timor Leste selalu mendukung kita dalam berbagai event internasional, saya menyampaikan juga bahwa kita akan menggelar asosiasi parlemen berbahasa Indonesia - Melayu, dan mereka siap untuk bergabung dan mendukung hal itu. Kita berharap melalui forum ini dapat meningkatkan kerjasama di berbagai bidang," tutup Fadli.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: