Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan fungsi APBN sebagai peredam terhadap gejolak atau shock absorber terus berjalan di tengah pemulihan ekonomi nasional.
“Peran APBN sebagai shock absorber perlu dijaga agar berfungsi optimal. Karena itu Program PC-PEN harus mampu menyesuaikan dengan dinamika yang ada dan perlu terus didorong percepatan realisasinya,” Kata Airlangga di Jakarta, kemarin.
Airlangga menyebutkan dana PEN untuk sektor kesehatan telah terserap sebanyak 28,9% atau sebesar Rp35,4 triliun dari pagu Rp122,54 triliun yang digunakan membayar klaim pasien Covid-19, insentif tenaga kesehatan, biaya pengadaan vaksin Covid-19, perpajakan kesehatan dan dukungan anggaran belanja daerah.
Kemudian untuk sektor perlindungan masyarakat telah digunakan sebanyak Rp82,3 triliun atau 53,2% dari pagu. Anggaran tersebut digunakan untuk program keluarga harapan (PKH) yang diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) serta mendanai program kartu sembako untuk 18,8 juta KPM.
Sebanyak Rp7,2 triliun juga telah digunakan untuk memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng kepada 23,9 juta penerima dan untuk BLT desa sebanyak Rp17,1 triliun untuk 7,5 juta KPM.
“Untuk program pedagang kaki lima dan warung serta nelayan sebesar Rp1,3 triliun dan kartu prakerja Rp8,9 triliun untuk 2,5 juta peserta,”Ungkap Airlangga.
Selain itu untuk sektor penguatan pemulihan ekonomi telah terserap Rp60,4 triliun atau 33,8% dari pagu Rp178,32 triliun yang digunakan untuk kegiatan padat karya, infrastruktur, ketahanan pangan, TIK, Kawasan industri, dukungan UMKM, serta insentif perpajakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: