Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Ampun... Gegara Sikap Prabowo Subianto di 2024, Jalan Mas Anies Baswedan Buat Nyapres Disebut Nggak Bakalan Mudah

Ya Ampun... Gegara Sikap Prabowo Subianto di 2024, Jalan Mas Anies Baswedan Buat Nyapres Disebut Nggak Bakalan Mudah Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver partai dan aktor politik menjelang pemilu dan Pilpres 2024 terus dilakukan. Sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan di antara kandidat calon yang maju di Pilpres 2024.

Mengenai perkembangan yang ada, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai deklarasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) bakal menghambat ruang gerak DKI Anies Baswedan untuk bisa maju sebagai capres. Sebab, langkah Anies untuk bisa maju RI 1 sangat ditentukan partai.

"Elektabilitas yang tinggi, misalnya Anies selalu masuk tiga besar, klaster elektabilitas 'papan atas', tidak serta merta mulus menjadi calon presiden,  tetap saja partai politik yang punya veto players siapa saja capres-cawapres yang bakal mereka usung nantinya," kata Pangi dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Lagi! Kader PSI Nyatakan Dukung Anies Baswedan, Analisis Rocky Gerung Tajam: Di dalam Dia Mulai Gerah!

Pangi menuturkan, tidak ada jaminan elektabilitas yang tinggi dan moncer di awal bisa lolos dan ikut sebagai peserta kontestasi elektoral pilpres 2024. Dengan Gerindra mendeklarasikan Prabowo maju sebagai capres maka kans kemenangan Anies Baswedan terganggu.

"Kita mahfum ceruk segmen pemilih Anies dan Prabowo sebetulnya sama, dari basis kolom yang sama, bisa kita terjemahkan dengan bahasa sederhana, majunya Prabowo sebagai capres 2024 sama artinya 'memberi jalan' atau karpet merah  ke Ganjar Pranowo agar bisa mulus menang pada pilpres 2024, karena apa? Basis ceruk segmen Ganjar tetap tidak terbelah (straight ticket voting) semakin solid dan bulat, sementara basis suara Anies dan Prabowo terbelah (split ticket voting)," jelasnya.

Pangi memaparkan, data crostabb by column Voxpol Center Research and Consulting Maret 2022 menunjukkan bahwa pemilih Gerindra memilih Prabowo sebesar 55,9 persen. Sementara pemilih Gerindra yang memilih Anies Baswedan persentasenya sebesar 44,7 persen. 

"Data ini menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra split ticket voting terbelah ke capres Anies dan capres Prabowo secara signifikan," kata dia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: