Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkuak! Ternyata Ini Sosok yang Lakukan Ancaman Pembunuhan Pertama ke Brigadir J, Ternyata Oh Ternyata...

Terkuak! Ternyata Ini Sosok yang Lakukan Ancaman Pembunuhan Pertama ke Brigadir J, Ternyata Oh Ternyata... Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo terus mendapat perhatian dari publik.

Mengenai perkembangan yang ada, Tersangka Kuwat Maruf (KM), disebut orang pertama yang melakukan pengancaman pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (J). Hal tersebut diungkap oleh Tim Investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Senin (22/8/2022).

Ketua Tim Investigasi Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam mengungkapkan, bukti adanya ancaman pembunuhan oleh pembantu rumah tangga (ART) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo itu terekam dalam pembicaraan via telepon antara Brigadir J dengan kekasihnya Vera di Jambi. Anam mengungkapkan, ancaman dari KM terhadap Briagdir J tersebut terjadi pada Kamis (7/7/2022), malam.

“Bahwa memang betul, pada tanggal 7 (Kamis) malam, memang ada ancaman pembunuhan terhadap Brigadir Joshua (J) ini,” ujar Anam.

Baca Juga: Isu LGBT di Kasus “Polisi Bunuh Polisi” Ferdy Sambo Bikin Geger, Refly Harun Blak-blakan: Ya Mungkin karena Dipaksa…

Pada Kamis itu, Brigadir J bersama para ajudan Irjen Sambo lainnya, termasuk para ART, bersama Putri Candrawathi berada di Magelang, Jawa Tengah (Jateng). Keberadaan mereka untuk merayakan hari jadi pernikahan Putri Sambo dengan Irjen Sambo yang ke-22.

Irjen Sambo, pada Kamis (7/7) malam, sudah tak lagi berada di Magelang. Karena pagi hari itu, sudah kembali ke Jakarta, via Jogjakarta dengan pesawat terbang. Penjelasan soal ancaman pembunuhan tersebut, kata Anam, berasal dari keterangan Vera. Vera, pada Kamis (7/7) berkomunikasi dengan Brigadir J yang sedang berada di Magelang. Dalam pembicaraan lewat telepon, Brigadir J menyampaikan dirinya akan dibunuh.

“Jadi kalimat ancamananya itu begini, ‘Joshua dilarang naik ke atas menemui Ibu P (Putri Sambo), karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh,” kata Vera yang ditirukan Anam.

Anam mendapat keterangan dari Vera setelah tim Komnas HAM mewawancara langsung keluarga Brigadir J di Muaro, Jambi pada 16 sampai 18 Juli lalu. Wawancara dengan Vera, pun tak dilakukan di rumah keluarga Brigadir J, karena Vera berada di lokasi yang jaraknya 6 jam perjalanan darat dari kediaman keluarga Brigadir J di Jambi.

Anam melanjutkan, dalam penjelasan Vera kepada Anam tentang pembicaraan Kamis (7/7) malam dengan Brigadir J, disebutkan yang melakukan pengancaman pembunuhan tersebut adalah Skuat. Anam menanyakan tentang Skuat yang dimaksud Vera dalam teleponnya dengan Brigadir J pada malam itu. Akan tetapi, Anam mengatakan, Vera pun tak mengetahui siapa Skuat yang dimaksud Brigadir J itu.

“Ujungnya, baru kita ketahui, bahwa yang dimaksud dengan Skuat ini adalah si Kuwat. Kuwat Maruf. Bukan Skuat penjaga, atau adc (ajudan), atau Skuat-Skuat lain. Skuat adalah Kuwat Maruf,” terang Anam.

Kuwat Maruf, diumumkan sebagai tersangka bersamaan saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan Irjen Ferdi Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J pada Selasa (9/8/2022). Brigadir J adalah ajudan Irjen Sambo saat menjadi Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: