Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendadak Kasus-kasus Demam Muncul di Korea Utara, Disebut Bukan Kebangkitan Covid-19 karena...

Mendadak Kasus-kasus Demam Muncul di Korea Utara, Disebut Bukan Kebangkitan Covid-19 karena... Kredit Foto: Reuters/Kyodo
Warta Ekonomi, Seoul -

Empat kasus baru 'demam' di Provinsi Ryanggang yang berbatasan dengan China telah dikonfirmasi oleh Korea Utara.

Negara itu hanya menyatakannya sebagai influenza, dan bukan kebangkitan Covid-19 seperti dugaan semula.

Baca Juga: Foto Bareng Garda Terdepan Covid-19 di Korea Utara, Kim Jong Un: Terima Kasih, Kalian Pahlawan

Dilansir dari AFP, baru 2 pekan lalu Korea Utara menyatakan kemenangannya atas Covid-19. Pada Kamis (25/8), Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan ditemukannya kasus-kasus baru yang dicurigai 'infeksi epidemi ganas', sehingga diberlakukan lockdown di sejumlah provinsi Ryanggang.

Namun, sehari setelahnya, dikatakan kalau kasus-kasus tersebut bukan infeksi Covid, sehingga lockdown telah dicabut.

"Semua kasus demam di Provinsi Ryanggang adalah kasus influenza. Kasus demam tersebut telah pulih ke suhu normal," lapor KCNA.

Mempertahankan blokade kaku sejak awal pandemi, Korea Utara mengonfirmasi wabah Omicron di ibu kota Pyongyang pada Mei.

Pemimpin Kim Jong-un pun juga jatuh sakit selama wabah. Namun, ia telah menyatakan kemenangannya atas Covid-19 awal bulan ini.

Ia juga memerintahkan pencabutan 'sistem pencegahan epidemi darurat maksimum' lantaran kasus yang dilaporkan secara resmi turun menjadi nol.

Korea Utara telah mencatat hampir 4,8 juta kasus 'demam' dan hanya 74 kematian. Artinya, tingkat kematian resmi hanya sebesar 0,002 persen, menurut media pemerintah.

Di sisi lain, para ahli dan Organisasi Kesehatan Dunia sudah lama mempertanyakan statistik Covid Pyongyang dan klaim wabah telah terkendali.

Negara yang terisolasi itu memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terburuk di dunia. Rumah sakitnya tak lengkap, hanya ada beberapa unit perawatan intensif, dan tak ada obat perawatan Covid.

Sementara itu, Korea Utara menyalahkan Korea Selatan atas wabah yang melandanya dan memperingatkan 'pembalasan'.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: