Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjalin kolaborasi dengan World Bank Group yang didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Perjanjian kerja sama tersebut dibalut dalam agenda U20 Mayor Summit 2022 yang bertajuk "Kota Sejahtera dan Berkelanjutan: Berinvestasi pada Transformasi Kota" yang digelar secara hybrid pada Selasa (30/8/2022).
Baca Juga: Menuju Ibu Ibukota Awards 2022, Pemprov DKI Jakarta Ingin Ajak Semua Pihak Berpartisipasi
Agenda tersebut membahas seputar investasi yang mampu mengubah kawasan serta memainkan peran dalam memberdayakan kota. Dalam hal ini, sektor swasta dinilai memiliki peranan penting dalam menghasilkan pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan akar permasalahan Jakarta dalam mengatasi persoalan-persoalan urban, yakni pembangunan kota yang berbasis kendaraan pribadi. Dengan begitu, Anies menilai bahwa terdapat berbagai macam dampak yang terjadi akibat penerapan model tersebut.
"Selama beberapa dekade, manajemen perkotaan Jakarta terbiasa fokus pada pembangunan berorientasi kendaraan pribadi. Sehingga dampaknya adalah penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan. Saat ini, kami telah mereformasi manajemen perkotaannya menjadi Pembangunan Berorientasi Transit (TOD), yang menekankan penggunaan transportasi umum secara besar-besaran, untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon, menyediakan bangunan vertikal dan padat, dan integrasi," kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/8/2022).
Anies menilai kurangnya ekosistem dan minat berinvestasi dalam layanan tersebut berdampak pada kurang optimalnya pelayanan. Dia menyebut, saat ini Jakarta tengah melakukan pengembangan layanan dasar secara masif guna meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
"Program utama pembangunan perkotaan di Jakarta saat ini, seperti JakLingko, JakHabitat, program mitigasi banjir, air bersih, dan program jaminan sosial yang ekstensif telah kita upayakan. Oleh karena itu, sebagai kota kolaborasi, Jakarta harus memperkuat kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan Jakarta berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, Grup Bank Dunia memandang bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengakui peran yang dimainkan oleh sebuah kota dan pemerintah daerah sebagai mitra strategis, untuk mewujudkan visi G20 dalam membangun kembali kota-kota dengan lebih baik, lebih kuat, dan lebih efisien.
Baca Juga: Pertamina Jamin Penuhi Layanan BBM di DKI Jakarta, Banten, dan Jabar
Ini juga dirancang untuk menunjukkan pencapaian tersebut dan memberikan contoh kepada kota-kota mitra U20, kota-kota pengamat Indonesia, perwakilan lembaga Internasional dan bilateral dan organisasi masyarakat sipil untuk berinvestasi dalam transformasi perkotaan sirkular dengan visi yang komprehensif dan integratif dari ekonomi, fisik, sosial, dan kondisi lingkungan kota.
Manfaat dari transformasi kota semacam itu, menurut studi global, dapat melampaui area yang ditargetkan dan sering kali menghasilkan peningkatan mobilitas dan konektivitas, investasi swasta yang lebih besar dan manfaat sosial yang signifikan, seperti tingkat kejahatan yang berkuranh, peningkatan kohesi sosial dan kondisi ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: