Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Corona Bikin China Rugi Besar! Studi Ungkap Bukan Soal Ekonomi, tapi Bisa Bikin Ambruk China

Pandemi Corona Bikin China Rugi Besar! Studi Ungkap Bukan Soal Ekonomi, tapi Bisa Bikin Ambruk China Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins

Secara khusus, para ahli mengkhawatirkan kesehatan mental remaja dan orang dewasa muda, yang lebih rentan karena usia mereka dan kurangnya kontrol atas kehidupan mereka. Mereka juga harus menghadapi tekanan pendidikan dan tekanan ekonomi yang jauh lebih besar daripada generasi sebelumnya.  

Jumlah anak muda yang terkena dampak akibat kebijakan lockdown yang berkepanjangan berpotensi meningkat. Kementerian Pendidikan memperkirakan pada 2020, sekitar 220 juta anak-anak dan remaja China telah dikurung di rumah untuk jangka waktu yang lama karena pembatasan Covid-19. Kementerian Pendidikan tidak menanggapi permintaan Reuters untuk meminta update angka terbaru dan komentar tentang topik tersebut.

Baca Juga: China Lockdown, Pasar Smartphone Anjlok Tajam di Kuartal Kedua

Pembatasan Covid-19 terkadang memaksa kaum muda ke dalam situasi ekstrem. Selama penguncian dua bulan di Shanghai tahun ini, misalnya, remaja berusia 15 tahun hingga 18 tahun harus mengisolasi diri di hotel, karena mereka tidak diizinkan untuk kembali ke rumah. 

"Mereka harus memasak untuk diri mereka sendiri dan tidak memiliki orang untuk diajak bicara, sehingga sebenarnya sangat sulit bagi mereka," kata Wakil Kepala Sekolah di sekolah internasional Lucton di Shanghai, Frank Feng.

Sekitar 20 persen siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas China yang belajar dari jarak jauh selama penguncian memiliki ide untuk bunuh diri. Angka ini muncul berdasarkan survei terhadap 39.751 siswa yang dilakukan pada April 2020 dan diterbitkan dalam jurnal AS, Current Psychology pada Januari.  

Ide bunuh diri yaitu ketika seseorang berpikir bahwa mereka akan lebih baik mati, meskipun orang tersebut mungkin tidak memiliki niat untuk bunuh diri pada saat itu.

Secara lebih luas di seluruh kelompok usia, penelusuran untuk "konseling psikologis" di mesin pencari China Baidu meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam tujuh bulan pertama tahun 2022, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bagi banyak remaja, penguncian Covid-19 telah terjadi selama tahun-tahun ujian yang kritis. Mereka menghadapi keputusasaan ketika tidak mengikuti ujian karena tertular Covid-19 atau dianggap sebagai kontak dekat, sehingga membuat banyak keluarga mengasingkan diri selama berbulan-bulan sebelum periode ujian. Hal ini memperparah tekanan akademis dan prospek pekerjaan yang suram. 

Tingkat pengangguran secara keseluruhan mencapai 5,4 persen. Sementara tingkat pengangguran di perkotaan telah melonjak menjadi 19,9 persen atau mencapai level tertinggi dalam sejarah. Perusahaan jarang melakukan perekrutan karena pandemi Covid-19 dan tindakan keras peraturan pada sektor teknologi dan bimbingan belajar.

Sebagian besar siswa juga merupakan anak tunggal, karena kebijakan satu anak di China pada 1980-2015. Dengan demikian, anak-anak tersebut harus membantu orang tua mereka di masa depan. Menurut survei Universitas Fudan terhadap sekitar 4.500 anak muda tahun ini, sekitar 70 persen menyatakan berbagai tingkat kecemasan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: