Pandemi Corona Bikin China Rugi Besar! Studi Ungkap Bukan Soal Ekonomi, tapi Bisa Bikin Ambruk China
Pandemi dan penguncian juga dianggap memicu ketidakpuasan dengan tekanan kuat untuk bertahan hidup. Kementerian Pendidikan telah meluncurkan serangkaian langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan mental bagi siswa selama pandemi.
Termasuk pengenalan kelas kesehatan mental wajib di perguruan tinggi dan upaya untuk meningkatkan jumlah konselor sekolah, terapis, dan psikiater.
Kesehatan mental telah mendapat perhatian di China dalam 20 tahun terakhir. Upaya Kementerian Pendidikan untuk menyediakan konselor di sekolah masih relatif baru.
Tahun lalu, sebagian besar sekolah tidak memiliki konselor. Pedoman yang diterbitkan pada Juni 2021 menyerukan rasio setidaknya 1 konselor per 4.000 siswa secara nasional.
Sebuah artikel pada 6 Juni di China Daily membahas dampak kesehatan mental akibat pembatasan Covid-19 pada kelompok rentan termasuk remaja.
China Daily yang mengutip presiden Rumah Sakit Universitas Peking, Lu Lin, mengatakan, dampak kebijakan ketat Covid-19 pada kesehatan mental dapat berlangsung selama dua dekade.
Data awal 2020 menunjukkan sepertiga warga yang diisolasi di rumah pernah mengalami kondisi gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan insomnia. Lu memperkirakan sebagian besar akan pulih setelah wabah mereda.
Tetapi 10 persen tidak akan dapat sepenuhnya kembali normal. Lu memiliki pasien remaja yang telah kecanduan bermain game, sehingga mengalami kesulitan tidur, sedih, dan enggan keluar rumah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: