Sri Mulyani: Anggaran Subsidi Meningkat 3 Kali Lipat, APBN 2022 Telah Bekerja Keras
Dengan perkiraan rata-rata ICP dalam delapan bulan selalu di atas US$100, yaitu US$105/barel dan kurs sekitar Rp14.700-14.800, sementara volume subsidi diproyeksikan mencapai 29 juta kilo liter untuk Pertalite dan 17,4 juta kilo liter untuk Solar, subsidi dan kompensasi akan mencapai Rp698 triliun.
"Badan Anggaran telah memberikan persetujuan Rp502,4 triliun. Jadi, potensi Rp195,6 triliun akan ditagihkan tahun depan. Ini yang akan mempersempit ruangan tahun anggaran 2023," tandasnya.
Baca Juga: Dukung Pemerintah Putuskan BBM Naik, Akademisi: APBN Bisa Jebol
Di sisi lain, Sri Mulyani juga mengatakan jika distribusi manfaat subsidi dan kompensasi energi saat ini lebih banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu. Ia mengatakan, hanya sebanyak 5 persen subsidi Solar dan 20 persen dari subsidi kompensasi Pertalite dinikmati oleh yang berhak.
"Oleh karena itu, Bapak Presiden kemarin menetapkan untuk kita mulai melakukan pengalihan subsidi yang begitu besar sebagian untuk langsung diberikan kepada kelompok yang tidak mampu. Karena sungguh kalau ratusan triliun rupiah hanya 5% dinikmati kelompok tidak mampu dan 20% dinikmati oleh kelompok tidak mampu, dampaknya adalah kesenjangan yang makin besar," pungkas Sri Mulyani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum