Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guna Capai Zero Waste, Ajinomoto Konsisten Terapkan Praktik Sirkular Ekonomi

Guna Capai Zero Waste, Ajinomoto Konsisten Terapkan Praktik Sirkular Ekonomi Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) melakukan praktik sirkular ekonomi untuk ciptakan proses produksi ramah lingkungan. Pabrik Ajinomoto di Mojokerto telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai Zero Waste yang merupakan upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol. 

Berbagai upaya yang dilakukan meliputi pengurangan emisi karbon, pengurangan konsumsi air, penerapan Bio-Cycle & Eco-Activity yang menghasilkan co-product seperti Pupuk AJIFOL, AMINA, dan bahan baku pakan ternak FML, selain itu ada juga peningkatan pengelolaan air limbah supaya ketika disalurkan ke Sungai Brantas kualitas airnya menjadi lebih baik dan bersih.

Konsep circular economy (ekonomi sirkular) berkaitan dengan salah satu kebijakan yang digulirkan Kementerian Perindustrian, yakni industri hijau. Implementasi industri hijau mengupayakan efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyeleraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga: Menilik Sejarah Ajinomoto, Perusahaan Bumbu Masak Asal Jepang

Yang pada akhirnya mampu menyeleraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Adapun pengembangan ekonomi sirkular membawa peluang bagi sejumlah sektor industri di Indonesia, termasuk Ajinomoto.

Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Yudho Koesbandryo mengungkapkan bila Ajinomoto telah melakukan praktik ekonomi sirkular sejak 2009. Pihaknya selalu mempertahankan dan meningkatkan efisiensi produksi dari hulu hingga hilir pada proses produksi yang ada. 

Di hulu, dengan teknologi yang dimiliki, Ajinomoto Indonesia menekan penggunaan raw materials untuk meningkatkan produktivitas. Pada proses tersebut hingga mencapai hilirnya, perusahaan menghasilkan co-product atau produk samping yang memiliki nilai jual dan bisa diaplikasikan di bidang pertanian dan peternakan. 

“Selain mengolah produk samping cair dari hasil produksi MSG, di Agriculture Development (Agri Dev) Department kami juga bertanggung jawab untuk mengolah produk samping dalam bentuk padat menjadi pembenah tanah GCC Mix, material pakan ternak TRITAN, dan beberapa co-product lainnya yang juga mempunyai nilai jual,” ujar Yudho, ketika menjadi pembicara dalam Webinar Festival Peduli Sampah yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) RI,” ujar Yudho. 

Lebih lanjut Ia menuturkan jika selain proses pembuatan co-product yang menerapkan Bio-Cycle & Eco-Activity, Ajinomoto juga banyak menerapkan aktivitas produksi yang ramah lingkungan seperti pengurangan 34.900 ton emisi karbon (CO2) dengan berbagai cara seperti mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.

“Kami mempunyai target mengurangi 180.000 ton CO2 pada tahun 2023, dari based line tahun 2018. Kemudian, ke depan kami juga berencana untuk memakai bio mass boiler, saat ini sedang dalam proses persiapan dan mudah-mudahan tahun depan sudah bisa kami aplikasikan untuk menggantikan batu bara,” lanjut Yudho.

Ajinomoto juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, dari based line tahun 2016, dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) pada aktivitas produksi. Komitmen ini juga sebagai wujud partisipasi Ajinomoto dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia dan seiring dengan cita-cita Ajinomoto Co., Inc (Jepang) dalam membantu mengurangi dampak lingkungan hingga 50%. Langkah ini juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dalam skala regional, sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi air terutama pada saat masa pandemi.

“Kami aktif mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada. Hal ini cukup menggembirakan, karena meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, kemampuan produksi MSG dan seasoning lain masih bisa meningkat,” ungkap Yudho.

“Kemudian, masalah lingkungan lain di Indonesia adalah jumlah sampah plastik yang dari tahun ke tahun kian menumpuk. Menyoroti masalah ini, Ajinomoto turut mengambil langkah konkrit. Brand MSG AJI-NO-MOTO, yang lekat dengan keseharian keluarga Indonesia, ikut berkontribusi mengatasi permasalahan penumpukan sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasannya,” lanjutnya.

Baca Juga: 53 Tahun Ajinomoto, Terus Tingkatkan Harapan Hidup Sehat dan Jaga Hijaunya Indonesia

Atas inisiasi itulah Brand MSG AJI-NO-MOTO memperoleh rekor MURI sebagai bumbu MSG pertama di Indonesia dengan kemasan yang ramah lingkungan. 

Selain itu, Ajinomoto Indonesia mengurangi penggunaan plastik pada produk lainnya seperti: Masako sejumlah 8,4% dalam setiap kemasan 9gr dan Sajiku sejumlah 9,5% di setiap kemasannya, dan ke depannya akan dilakukan penelitian lebih lanjut supaya bisa terus menekan penggunaan material plastik di setiap produk.

“Kami mencoba menjalankan aktivitas ini dalam 3 bagian yaitu upstream (terkait sustainability misalnya resources), midstream (efisiensi dan stability) dan downstream (benefit bagi masyarakat dan pelanggan kami). Saat ini porsi terbesar kami di upstream dan midstream karena sebagai baseline kami, namun mulai tahun 2022 ini kami sudah membuat studi kelayakan dan roadmap untuk downstream. Dalam hal aktivitas downstream kami memerlukan lebih banyak dan lebih luas lagi mitra untuk kolaborasi,” terangnya. 

Melalui langkah-langkah tersebut, Ajinomoto berharap dapat menginspirasi banyak pihak untuk melakukan gerakan lainnya yang bertujuan menjaga kelestarian lingkungan. Ajinomoto berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: