Viral Soal Dugaan 1,3 Miliar Data Kartu SIM Bocor, Ini Kata Kominfo
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, membantah adanya dugaan data milik Kominfo bocor.
"Engga ada, bukan dari Kominfo. Formatnya juga beda. Yang ngecek Pak Ismail (Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo)," ucap Mira saat dikonfirmasi di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga: Bertemu Sebelum DEMM G20, Kominfo Ajak Jerman Bahas Kerja Sama Ini!
Sebelumnya, beredar kabar sebanyak 1,3 miliar data kartu SIM diduga bocor dan diperjualbelikan hacker dengan harga 50.000 dolar AS atau setara Rp774 juta. Tak hanya nomor telepon, data lain seperti NIK, provider, hingga tanggal pendaftaran juga dibocorkan.
Diketahui, Pemerintah Indonesia memang menerapkan peraturan di mana pengguna ponsel harus mendaftarkan nomor HP mereka dilengkapi dengan KTP dan KK.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu akun Twitter @SRifqi terkait kebocoran data masyarakat Indonesia yang telah mendaftar SIM card telepon, Kamis (1/9/2022). Akun tersebut juga mengatakan jika hacker yang menjual data tersebut didapatnya dari Kominfo RI.
"1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia bocor! Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo RI," cuit SRifqi, Kamis (1/9/2022).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum