John Kerry kemudian menceritakan sepanjang sejarah hubungan diplomasi yang dia lakukan dengan Indonesia, forum dialog tersebut adalah yang terpenting yang pernah dia lakukan karena dampak riil yang dapat dirasakan langsung dari perubahan iklim.
"Isu iklim ini nyata, dampaknya kita rasakan langsung. Sekarang kita lihat muka air meningkat dan itu membahayakan banyak nyawa. Saat ini kita berhadapan dengan bencana yang terjadi di seluruh dunia. Kenaikan muka air laut, penambahan temperatur laut, sangat berdampak bagi Indonesia sebagai negara kepulauan," katanya.
Baca Juga: Resmikan PLTS, Menko Luhut: Pemerintah Percepat Transisi Bahan Bakar Fosil Menuju Energi Bersih
Dirinya kemudian berpesan bahwa isu iklim bukanlah hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu dipikirkan solusi dan menjadi motivasi untuk mulai bertindak. "Indonesia saat ini mengembangkan pendekatan pendanaan blended finance. Untuk itu, saat ini kami berusaha membakukan proses transfer teknologi dan pendanaannya untuk memastikan dapat terus berlanjut di masa depan," ungkap Menko Luhut.
Menko Luhut kemudian menekankan bahwa Indonesia saat ini memegang tampuk kepemimpinan terkait percepatan transisi energi terbarukan serta memastikan pemanfaatan lahan dan ruang laut; menjamin ketersediaan bahan pangan, keanekaragaman hayati, lapangan pekerjaan, serta ketahanan fisik.
"Percepatan yang kami lakukan membutuhkan dukungan para pemimpin dunia, tidak hanya untuk pendanaan, tetapi juga terkait teknologi dan kapasitas manusia. Harapan saya Presidensi Indonesia pada KTT G20 dapat membantu mewujudkannya," pungkas Menko Luhut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: