Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Menahan Diri, Harga Emas Tak Kuat Lawan Imbal Hasil Obligasi AS

Investor Menahan Diri, Harga Emas Tak Kuat Lawan Imbal Hasil Obligasi AS Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mayoritas harga logam mulia termasuk harga emas mengalami koreksi dalam perdagangan di Senin (6/1). Hal ini tidak terlepas dari ketangguhan dolar serta naiknnya imbal hasil obligasi dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir Selasa (7/1), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia termasuk emas. Hanya perak yang berhasil mencatatkan kenaikan signifikan dalam perdagangan sesi tersebut:

  • Emas Spot: Turun 0,2% menjadi US$2.634,27 per ons.
  • Kontrak Berjangka Emas AS: Turun 0,4% menjadi US$2.645,5 per ons.
  • Perak spot: Naik 1,1% menjadi US$29,94 per ons.
  • Platinum: Turun 1,1% menjadi US$928,05 per ons.
  • Palladium: Turun 0,5% menjadi US$917,96 per ons.

Ahli Strategi Komoditas WisdomTree, Nitesh Shah mengatakan kenaikan imbal hasil obligasi ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu menjadi faktor utama yang menekan harga emas dalam perdagangan kali ini.

“Imbal hasil obligasi kembali naik, memberikan tekanan pada harga emas,” ujar Nitesh.

Kenaikan imbal hasil obligasi ini mengurangi daya tarik emas sebagai aset non-bunga meskipun terjadi pelemahan dari Dolar AS. 

Adapun Proyeksi Federal Reserve (The Fed) menunjukkan sikap hati-hati dalam menurunkan suku bunga dengan kekhawatiran inflasi tetap di atas target 2%. Hal ini semakin menekan harga emas yang tak memberikan imbal hasil namun dapat melindungi nilai aset.

Pasar juga tengah bimbang terkait dengan arah kebijakan yang akan diambil oleh Donald Trump. Sosok tersebut diperkirakan akan mengambil sejumlah kebijakan bersifat proteksionis yang dapat  dapat memicu kenaikan inflasi di AS.

Baca Juga: Pengaruhi Harga Emas, Pasar Logam Mulia Waspadai Arah Kebijakan Donald Trump

Investor kini juga tengah menunggu serangkaian data ekonomi pekan ini seperti laporan pekerjaan, data lowongan pekerjaan hingga risalah pertemuan kebijakan bank sentral untuk indikasi arah kebijakan dari The Fed.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: