Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Negara Butuh Dana Besar Jadikan Indonesia Negara Maju

Menkeu: Negara Butuh Dana Besar Jadikan Indonesia Negara Maju Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa negara butuh dana yang sangat besar untuk membangun proyek infrastruktur di seluruh Indonesia. Ia juga menekankan, pembiayaan proyek pembangunan infrastruktur tidak bisa hanya bergantung kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun dari pinjaman BUMN saja.

"Kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur bukan hanya Rp100 triliun, bukan juga Rp700 triliun, tapi bisa ribuan triliun rupiah," kata Sri Mulyani dalam agenda penyelesaian transaksi antara PT Waskita Toll Road dengan INA, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga: Bukan Omong Kosong! Harga BBM Tetap Naik meski Harga Minyak Turun, Sri Mulyani: Kami Terus....

Sementara, untuk investasi Proyek Strategi Nasional (PSN) di bidang infrastruktur untuk periode tahun 2016 hingga 2022 telah mencapai angka Rp716,4 triliun. 

"Saya ingin menyampaikan dari sisi strategis pembiayaan karena ini merupakan salah satu yang diprioritaskan pembangunan pemerintah, 128 PSN ini biaya investasinya sebesar Rp716,4 triliun," ungkap bendahara negara.

Sejalan dengan itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa Pemerintah mulai mengidentifikasi permasalahan infrastruktur jika dilihat dari sisi ranking, Indonesia masuk sebagai negara emerging yang memiliki gap infrastruktur yang sangat serius.

"Kita bicara ingin membangun Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara dengan pendapatan tinggi, menjadi negara yang kompetitif, produktif. Maka tidak ada pilihan, selain investasi di bidang Sumber Daya Manusia, juga investasi di bidang infrastruktur," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemerintah telah membuat Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), mulai dari dana persiapan proyek, pembiayaan dalam bentuk penjaminan, hingga ketersediaan dana pembayaran.

"(Hal tersebut) digunakan untuk bisa menjembatani pembiayaan PSN dengan upaya mengundang investor di luar APBN dan pinjaman dari BUMN," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: