Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Baru Liz Truss Bawa Inggris Nyatakan Sikap Lebih Tegas Terhadap China

PM Baru Liz Truss Bawa Inggris Nyatakan Sikap Lebih Tegas Terhadap China Kredit Foto: Reuters/Henry Nicholls
Warta Ekonomi, Singapura -

Liz Truss secara resmi menjadi predana menteri Inggris menggantikan Boris Johnson. Truss adalah salah satu kritikus politik yang paling tegas terhadap China namun kebijakannya terhadap Beijing tidak cukup kuat.

Mantan menteri luar negeri Inggris untuk urusan luar negeri, persemakmuran, dan pembangunan secara resmi menjadi perdana menteri setelah audiensi di Kastil Balmoral bersama Ratu Elizabeth II. Ratu kemudian memintanya untuk membentuk pemerintahan baru.

Baca Juga: PM Baru Inggris Liz Truss Sambangi Kediaman Ratu Elizabeth II

Hubungan antara London dan Beijing telah memburuk dalam dekade terakhir karena Inggris semakin khawatir bahwa pintu terbuka untuk investasi China dapat menimbulkan risiko keamanan nasional.

DI samping itu, ketegasan militer dan ekonomi China mungkin bertindak melawan agenda perdagangan bebas pasca-Brexit.

Truss memandang China sebagai ancaman terhadap tatanan internasional berbasis aturan yang telah mengatur perdagangan dan diplomasi pasca-Perang Dunia II. Dia melihatnya sebagai perannya untuk membangun benteng melawan itu.

“Negara harus bermain sesuai aturan dan itu termasuk China,” katanya dalam pidato profil tinggi awal tahun ini.

Dia menambahkan bahwa Beijing “dengan cepat membangun militer yang mampu memproyeksikan kekuatan jauh ke dalam area kepentingan strategis Eropa.”

Truss memperingatkan bahwa jika China gagal bermain dengan aturan global, itu akan mempersingkat kebangkitannya sebagai negara adidaya dan harus belajar dari respons ekonomi Barat yang kuat terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Dia mengatakan bahwa kebangkitan China tidak dapat dihindari dan Barat harus memastikan bahwa Taiwan dapat mempertahankan diri.

Global Times media yang dikendalikan oleh pemerintah China telah menjuluki Truss sebagai "populis radikal" dan mengatakan dia harus membuang "mentalitas kekaisaran yang ketinggalan zaman."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: