Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Dugaan Pemerkosaan di Kasus Ferdy Sambo, Ketua PBNU: Semua Orang Ketawa

Soal Dugaan Pemerkosaan di Kasus Ferdy Sambo, Ketua PBNU: Semua Orang Ketawa Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan kasus Ferdy Sambo terus menjadi perhatian publik. Mengenai ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurroz, menyayangkan berbagai narasi yang disebutnya tidak dapat diterima akal sehat terkait motif pembunuhan Brigadir J. 

Terutama terkait tuduhan perkosaan Brigadir J kepada terhadap istri Ferdy Sambo, PC. 

"Semua orang ketawa itu, mana mungkin ajudan berani sama Jenderal apalagi memperkosa, apalagi sudah tua lagi. Kalau itu perempuan, umur 16 tahun mungkin ya," katanya, Selasa (6/9/2022).

"Kita berharap itu betul-betul diungkap motifnya apa. Jangan kita dihibur dengan dagelan yang nggak lucu seperti itu sehingga rakyat ini menjadi bertanya-tanya, bener nggak mereka mau transparan," kata sosok yang akrab disapa Gus Fahrur ini.

Baca Juga: Tangisan Puan Maharani Seperti di Era SBY Ditunggu Soal Kenaikan Harga BBM oleh Jokowi, PDIP: Kondisinya Beda!

Menurutnya, kasus ini harus benar-benar diungkap secara profesional, tanpa ada opini-opini yang menurutnya menyesatkan masyarakat. Pengungkapan secara benar dan transparan juga telah diinstruksikan oleh Presiden dan Kapolri terkait kasus ini.

Dia menyayangkan, Brigadir J yang telah tewas terbunuh harus difitnah lagi dengan narasi pemerkosaan. Hal ini tidak hanya akan menyakiti keluarga korban, tapi juga menyakiti rasa keadilan di masyarakat.

"Karena sangat lucu, TKP di Magelang tapi mereka berangkat beriringan ke Jakarta. Mengapa nggak ditembak di Magelang saja?. Kemudian perkosaan lagi, ini ya ampun, orang sudah dibunuh masih difitnah. Mbok ya jangan begitu lah. Itu akal sehat mengatakan tidak," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: