Tangisan Puan Maharani Seperti di Era SBY Ditunggu Soal Kenaikan Harga BBM oleh Jokowi, PDIP: Kondisinya Beda!
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan segenap menteri-menterinya menjadi hal yang patut disoroti masyarakat.
Mengenai perkemabngan yang ada, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menanggapi sindiran demonstran yang menyebut Ketua DPR Puan Maharani kini tak menangis karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Padahal, dulu puan pernah menangis.
Menurutnya, kondisi kenaikan harga BBM pada 2013 dan saat ini berbeda. Pasalnya, kondisi geopolitik dunia dan pandemi Covid-19 saat ini lebih kompleks dan menyebabkan banyak sektor terdampak akibat hal tersebut.
"Kondisinya kan berbeda, kondisi hari ini dunia, kita sadar tidak sih kalau ini persoalan geopolitik. Arab Saudi lagi menikmati, para eksportir minyak lagi menikmati profit, dia tidak mau nambah alokasi ke pasar, tidak nyiram pasar, ya naik teruslah," ujar Said.
"Sehingga jangan kemudian 10 tahun lalu disamakan dengan kondisi sekarang sama sekali berbeda sama sekali berbeda," sambung Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.
Dirangkum dari dokumentasi pemberitaan Republika, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah menangis saat memberikan sambutan di Rakernas PDIP di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 27 Mei 2008. Saat itu, Megawati mengaku teriris hatinya melihat kemiskinan di Indonesia, yang salah satunya disebabkan karena naiknya harga BBM.
Tidak hanya Megawati, pada medio 2013, Fraksi PDIP di DPR yang dipimpin Puan Maharani juga pernah menangis dalam Sidang Paripurna DPR, ketika memprotes kenaikan harga BBM. Tidak hanya Puan, sejumlah politisi PDIP di DPR RI saat itu juga terlihat ikut menangis.
Tangisan elite PDIP itu kemudian disusul aksi long march kader PDIP dari Tugu Proklamasi menuju Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Negara pada 19 Juni 2013. Ribka Tjiptaning yang terkenal vokal di DPR saat itu menegaskan, demo tersebut adalah bentuk konsistensi PDIP menolak kenaikan harga BBM.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto