Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories x Bareyn Mochaddin: Makin Ngetren, Gimana Cara Menggunakan Paylater yang Tepat?

KOL Stories x Bareyn Mochaddin: Makin Ngetren, Gimana Cara Menggunakan Paylater yang Tepat? Kredit Foto: Instagram/Bareyn Mochaddin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Paylater adalah istilah pada transaksi pembiayaan barang atau jasa. Institusi penyedia layanan paylater akan memberikan dana talangan kepada peminjam untuk membayar transaksi barang atau jasa yang dibutuhkan. Meski mirip kartu kredit, sejatinya keduanya cukup memiliki perbedaan.

Kemudahan paylater dalam memberikan pinjaman, membuat banyak orang bisa sampai gelap mata dan menjadi konsumtif. Itulah yang hari ini terjadi pada banyak kalangan yang tergoda dan tergiur kepada paylater.

Terlebih, paylater memiliki segudang promosi menarik, mulai dari diskon, cashback hingga pengumpulan poin yang bisa ditukarkan. Lantas, apakah kita harus menghindari paylater atau bisa lebih bijak menggunakannya?

Baca Juga: KOL Stories x Aidil Akbar: Fenomena Crypto Winter Masih Menghantui, Masih Layakkah Jadi Pilihan Investasi?

Bersama Bareyn Mochaddin, seorang influencer perencana keuangan yang sering membagikan tips keuangan melalui Instagram @uangkita. Dalam KOL Stories x Bareyn Mochaddin "Makin Ngetren, Gimana Cara Menggunakan Paylater yang Tepat?" berikut ulasannya!

1. Paylater saat ini makin digandrungi dan menyedot perhatian masyarakat. Menurut Anda sebenarnya apa yang membuat paylater ini menjadi tren?

Paylater pada sejatinya seperti mata pisau yang memiliki dua sisi, ada sisi baik dan sisi buruknya. Sisi baiknya, ketika kita membutuhkan barang dengan cepat, paylater dapat membantu memudahkan pembayaran barang itu. Terlebih dengan beragam promosi yang diajukan.

Di sisi lain, hal buruknya bisa membuat orang-orang menjadi konsumtif dengan membeli barang yang sebenarnya tidak butuh. Selain itu juga bunganya dapat mencekik banyak orang yang tidak disadari. Apalagi kalau orang itu tidak membaca term and conditions sehingga 'terjebak' ke dalam lingkaran paylater, denda dan bunga.

Paylater dan pinjaman online sejatinya hanya berbeda tipis. Namun, pinjaman online yang memberikan pinjaman dalam bentuk uang biasanya memberikan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan paylater yang bernaung dengan e-commerce atau superr app.

Mereka yang menggunakan paylater harus berhati-hati dan memilah antara biaya administrasi dan bunga. Pasalnya, ada beberapa platform yang tidak membebankan bunga, tetapi mematok biasa administrasi sebesar 10%. Ini berarti, bisa saja biaya administrasi lebih besar dari bunga yang hanya 1,5%. Oleh karena itu, jangan sampai terjebak, pastikan membaca term and conditions nya sebelum memutuskan untuk menggunakan paylater. Kita juga harus memastikan penalty berupa apa jika gagal atau telat bayar, apakah denda atau bunga harian.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: