Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow! Ada Undang-Undang yang Amanatkan Korea Utara Diubah Jadi Negara Sosialis di Negeri Dongeng

Wow! Ada Undang-Undang yang Amanatkan Korea Utara Diubah Jadi Negara Sosialis di Negeri Dongeng Kredit Foto: Reuters/Lee Jae-Won
Warta Ekonomi, Seoul -

Sebuah undang-undang yang mengamanatkan Korea Utara mengubah negara menjadi "tanah dongeng sosialis yang indah dan beradab" akan segera disahkan oleh parlemen.

Media pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Kamis (8/9/2022) melaporkan, Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara (SPA) akan mengadopsi undang-undang tentang lansekap dan pembangunan pedesaan.

Baca Juga: Dibongkar Intelijen Amerika, Rencana Rusia Borong Roket-roket Korea Utara Akhirnya Terkuak

"Undang-undang tersebut akan membantu memajukan upaya partai yang berkuasa untuk membawa perubahan radikal dalam komunitas pedesaan, dan kebijakannya tentang lansekap untuk mencapai perkembangan pesat komunitas pedesaan sosialis gaya Korea dan merapikan negara menjadi sosialis yang indah dan beradab seperti negeri dongeng," kata KCNA, mengutip pidato seorang wakil parlemen.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak menghadiri pertemuan di parlemen. Namun Kim telah berjanji untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat, dan mendorong pembangunan pedesaan di tengah meningkatnya krisis ekonomi yang disebabkan oleh penguncian Covid-19, sanksi internasional atas program senjata nuklir, dan bencana alam.

Para analis mengatakan, banyak janji ekonomi Kim yang belum dipenuhi. Sementara organisasi bantuan telah memperingatkan kekurangan pangan yang merajalela dan kesulitan lainnya. 

Menurut laporan 38 North bulan lalu, janji Kim untuk membangun kembali provinsi yang dilanda topan, dan mengubahnya menjadi "model" komunitas pertambangan telah membuat sedikit kemajuan.

Amerika Serikat menuduh Kim menuangkan sumber daya ke dalam proyek-proyek militer dengan mengorbankan rakyatnya.

Washington mengklaim Rusia telah mendekati Korea Utara untuk membeli amunisi, yang berpotensi memberikan pemasukan bagi pemerintah Pyongyang. Rusia membantah laporan AS itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: