Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kremlin: Dampak Transit Gas Rusia dari Ukraina Sulit Diprediksi

Kremlin: Dampak Transit Gas Rusia dari Ukraina Sulit Diprediksi Kredit Foto: Shutterstock
Warta Ekonomi, Moskow -

Kremlin mengatakan pada Senin (12/9/2022) bahwa sulit untuk memprediksi konsekuensi untuk transit gas Rusia ke Eropa dari proses arbitrase baru yang diprakarsai oleh perusahaan energi Ukraina Naftogaz.

Naftogaz mengatakan pada Jumat (9/9/2022) bahwa pihaknya telah memulai proses arbitrase baru terhadap raksasa gas Rusia Gazprom, dengan mengatakan bahwa perusahaan Rusia belum membayar untuk transportasi gas melalui Ukraina tepat waktu atau penuh.

Baca Juga: Barat Menjerit, Rusia: Krisis Gas Eropa Gara-gara Amerika

"Mungkin ada banyak hal yang tidak terduga dari rekan-rekan Barat kami dan para pemimpin industri gas Ukraina," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam menjawab pertanyaan tentang kemungkinan dampak arbitrase.

Dia juga mengatakan Ukraina telah menutup salah satu rute untuk gas Rusia ke Eropa pada Mei, ketika operator gas Ukraina menyatakan force majeure dengan alasan pencurian gas oleh separatis yang didukung Rusia dan menghentikan aliran melalui titik pompa Sokhranovka.

"Jadi, bahkan menakutkan untuk menduga keputusan mana yang bisa diambil oleh Kyiv di masa depan," kata Peskov.

Dia merujuk pertanyaan tentang pipa gas Nord Stream ke raksasa energi negara Rusia Gazprom, ketika ditanya apakah Gazprom telah meminta Siemens Energy untuk memperbaiki turbin yang rusak.

Gazprom mengatakan pada awal September pipa Nord Stream 1, rute pasokan utama Eropa, akan tetap ditutup karena turbin di stasiun kompresor mengalami kebocoran oli mesin, menyebabkan harga gas grosir melonjak.

"Sejauh yang saya pahami, Gazprom telah berhubungan langsung dengan Siemens (Energi), karena Siemens memiliki kewajiban untuk servis teknis turbin berdasarkan kontrak saat ini... Pada saat yang sama, Siemens, sebagai sebuah perusahaan, dibebani oleh pembatasan yang disiratkan oleh sanksi”.

Siemens Energy mengatakan bahwa saat ini Gazprom tidak ditugaskan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan pada turbin dengan dugaan kebocoran oli mesin, tetapi dalam keadaan siaga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: