Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Bikin Panik, PM Israel Rela Terbang ke Jerman buat Galang Kekuatan

Iran Bikin Panik, PM Israel Rela Terbang ke Jerman buat Galang Kekuatan Kredit Foto: Reuters/Abir Sultan
Warta Ekonomi, Berlin -

Perdana Menteri Israel Yair Lapid tiba di Jerman pada Minggu (11/9/2022) dalam agenda membujuk negara Barat untuk menghentikan upaya Iran menghidupkan kembali perjanjian nuklir. 

Lapid dijadwalkan bertemu dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Kanselir Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock pada Senin (12/9/2022).

Baca Juga: Bos Mossad Tebar Ancaman Ngeri: Kesepakatan Nuklir Itu Percuma, Iran Tetap Gak Punya Kekebalan

Berbicara pada rapat kabinet sebelum penerbangannya, Lapid berterima kasih kepada ketiga negara atas "posisi kuat" mereka.

Israel telah lama menentang kesepakatan itu karena percaya itu tidak akan menghentikan Iran menjadi negara nuklir.

Perjanjian 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), memberikan keringanan sanksi kepada Iran sebagai imbalan karena membatasi program nuklirnya.

Mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, tetapi negosiasi yang sedang berlangsung di Wina sejak April 2021 telah berusaha untuk memulihkan kesepakatan.

Lapid mengatakan kepada kabinetnya bahwa "Israel sedang melakukan upaya diplomatik yang berhasil untuk menghentikan kesepakatan nuklir dan mencegah pencabutan sanksi terhadap Iran," dan menambahkan, "Ini belum berakhir. Jalannya panjang. Tapi ada tanda-tanda yang menggembirakan."

Iran awal bulan ini mengatakan telah menyampaikan tanggapan terbarunya terhadap teks yang diusulkan Uni Eropa untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.

Iran tidak mengungkapkan tanggapannya, tetapi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kemarin bahwa jawaban terbaru Iran adalah langkah "mundur."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: