Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Ubah Nama Kota Tua Jadi Batavia, Gembong PDIP Nggak Terima: Subjektif, Ingin Mengukir Sejarah, Minimal Ganti Nama!

Anies Baswedan Ubah Nama Kota Tua Jadi Batavia, Gembong PDIP Nggak Terima: Subjektif, Ingin Mengukir Sejarah, Minimal Ganti Nama! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang akhir masa jabatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggenjot sejumlah kebijakan, salah satunya soal mengubah nama kawasan Kota Tua menjadi Batavia.

Mengenai hal ini, Anggota DPRD DKI Gembong Warsono menyebut langkah Anies tersebut adalah kebijakan yang subjektif, hal itu hanya berdasarkan pandangan sendiri.

"Persoalannya kan ini soal legasi, jadi subjektif karena di akhir (masa jabatan) tentunya dia (Gubernur Anies) ingin mengukir sejarah, minimal sejarahnya ganti nama," kata Gembong di Jakarta, Senin.

Menurut dia, kebijakan mengubah nama suatu kawasan perlu kebijakan yang objektif atau tanpa dipengaruhi pandangan pribadi. Ia menilai tidak ada kebutuhan mendesak untuk mengubah nama kawasan Kota Tua kembali menjadi Batavia.

Baca Juga: Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Diteriakin 'Bapak Politik Identitas', Perwakilan Gereja Jakarta: Anies Bapak Kesetaraan

Senada dengan Gembong, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan Gubernur Anies Baswedan tidak boleh ada kebijakan strategis termasuk mengganti nama menjelaskan selesai masa jabatannya. "Tidak boleh ada lagi kebijakan yang strategis yang diambil oleh Anies," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Rani Mauliani mengaku tidak masalah terkait perubahan nama Kota Tua menjadi Batavia karena masih berkaitan dengan Jakarta. "Itu kan kembali hak prerogatif gubernur. Kami lihat payung hukumnya seperti apa, kalau sekedar ganti nama tapi tidak ubah ini itu, sok sok (silakan) saja," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: