- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Ada Risiko Terlalu Besar dalam Penunjukan Pengganti Anies, Pengamat Blak-blakan: 'Pokoknnya Orang Saya' Harus Dihindari
Sebentar lagi Anies Baswedan akan segera lulus dari jabatannya selaku Gubernur DKI Jakarta. Untuk meneruskan tampuk kepemimpinan Ibu Kota itu, pemerintah bakal segera menunjuk penjabat sementara.
Sejumlah nama dan kriteria pengganti Anies tersebut mulai didiskusikan. Kali ini, Pengamat politik Zaki Mubarak membeberkan pandangannya.
Baca Juga: Geger! Hacker Bjorka Kini Targetkan Anies Baswedan: Karena Jakarta Bukan Hanya Sudirman dan Thamrin
Menurut Zaki, harus dipahami bahwa DKI Jakarta merupakan barometer penting politik dan ekonomi Indonesia, sehingga pemilihan Gubernur DKI harus menimbang banyak hal.
"Hemat saya, pertimbangan 'pokoknya orang saya' harus dihindari, risikonya terlalu berat," ujar Zaki kepada GenPI.co, Minggu (11/9/2022).
Dia menyebut yang terpenting adalah jangan sampai yang terpilih justru memunculkan kontroversi dan juga polarisasi.
"Di tahun politik dengan suhunya yang tinggi, jangan sampai pertimbangan politis yang sempit digunakan," tegasnya.
Oleh karena itu, kriterian untuk menjadi penjabat gubernur merupakan sosok yang moderat dan relatif diterima semua pihak.
Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu juga mengatakan, mereka yang menjadi pj gubernur tidak boleh memiliki image kuat sebagai pendukung kubu-kubu politik tertentu.
"Lebih jelasnya, 'bukan sekutu politik Ahok' dan juga 'bukan sekutu politik Anies'," jelasnya. Pasalnya, hal tersebut diyakini dangat penting untuk mencegah konflik dan polarisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: