Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar dari Perusahaan Milik Konglomerat Low Tuck Kwong: Keuntungan Bayan Resources Tumbuh Hampir Tiga Kali Lipat!

Kabar dari Perusahaan Milik Konglomerat Low Tuck Kwong: Keuntungan Bayan Resources Tumbuh Hampir Tiga Kali Lipat! Kredit Foto: IST
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan tambang batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menorehkan kinerja positif sepanjang paruh pertama tahun ini. Hal itu tercermin dari capaian laba bersih Bayan Resources yang tumbuh hampir tiga kali lipat dalam periode enam bulan pertama tahun 2022.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, laba bersih Bayan Resources 188,02% dari US$337,05 juta per Juni 2021 menjadi US$970,76 juta juta per Juni 2022. Capaian tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan Bayan Resources sebesar 97,06% dari US$1,02 miliar pada H121 menjadi US$2,01 miliar pada H122.

Baca Juga: Kipas-Kipas Cuan! Saham Bank Mandiri dan Saham BCA Pecahkan Rekor All Time High!

Produk batu bara masih mendominasi pertumbuhan pendapatan Bayan Resources. Sampai dengan Juni 2022, pendapatan produk batu bara tercatat sebesar US$2,00 miliar. Nilai tersebut lebih tinggi daripada pendapatan per Juni 2021 yang sebesar US$1,02 miliar. Sementara itu, pendapatan nonbatu bara mengalami kenaikan dari US$1,97 juta menjadi US$3,63 juta. 

Profitabilitas Bayan Resources melonjak signifikan salah satunya didukung pula oleh efisiensi beban keuangan, di mana angkanya menyusut dari US$33,33 juta pada H121 menjadi US$1,39 juta pada H122. Pada saat yang sama, penghasilan keuangan mengalami kenaikan dari US$2,37 juta menjadi US$3,09 juta. Tak cuma itu, beban lain-lain mampu dipangkas dari US$2,89 juta per Juni 2021 menjadi US$718,54 ribu per Juni 2022.

Total aset Bayan Resources per Juni 2022 mencapai US$2,51 miliar. Nilai tersebut lebih tinggi daripada total aset per Desember 2021 lalu yang sebesar US$2,43 miliar. Kas dan setara kas tercatat menurun, yakni sebelumnya US$980,51 juta menjadi US$620,19 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: