Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lestarikan Budaya Lokal dengan Kemasan Kekinian

Lestarikan Budaya Lokal dengan Kemasan Kekinian Kredit Foto: Unsplash/ Mimi Thian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masifnya kemajuan teknologi membuat dunia digital menjadi panggung budaya asing. Netizen seakan lupa dan tidak menghargai keberagaman budaya Indonesia. Padahal, banyak kebudayaan lokal yang bisa dipromosikan ke dunia.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi SGU, ASPIKOM, MAFINDO, Loina Lalolo Krina Perangin-angin, menyebutkan, netizen kerap menganggap budaya lokal kampungan dan kuno. Citra negatif ini tentu harus diubah.

Baca Juga: Ramainya Doxing hingga Aksi Hacker Bjorka, Tanda Netizen Harus Mulai Sadar Akan Etika Digital

"Kita memang harus punya pemikiran budaya lokal juga budaya yang baik karena budaya itu selalu unggul. Kalau yang tidak unggul tidak bisa dikalisikasikan sebagai budaya," kata Loina saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Sabtu (10/9/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Pelaku budaya lokal memiliki kontribusi besar untuk mengubah pandangan netizen. Sebab, dia melanjutkan, pengemasan budaya lokal tidak merefleksikan kekinian. Teknologi digital sudah bisa dimanfaatkan karena bisa lebih cepat, tahan lama, dan begitu disebarluaskan dampaknya besar.

Ketika konten budaya ditaruh sebentar di dunia digital bisa mencapai miliaran individu yang melihat. "Namun, permasalahannya adalah ketika packaging tidak digital, tampilan tidak modern, kekinian, ini yang harus diperbaiki. Contoh, wayang kalau tidak ditampilkan secara modern pasti anak sekarang menganggapnya hanya untuk orang tua," kata Loina.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Masyarakat Harus Makin Cakap Digital agar Mampu Beradaptasi dengan Perubahan

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi SGU, ASPIKOM, MAFINDO, Loina Lalolo Krina Perangin-angin; Anggota RTIK Kota Surabaya, William S. Mendrofa; serta mengundang Relawan TIK Magetan, Andi Fajar Kurniawan, S.T.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: