Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarif Ojol Naik, Pengguna Khawatir Tarif Terus Naik & Bakal Cari Alternatif Transportasi Lain

Tarif Ojol Naik, Pengguna Khawatir Tarif Terus Naik & Bakal Cari Alternatif Transportasi Lain Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sudah beberapa hari sejak kebijakan kenaikan tarif transportasi online diberlakukan secara efektif per 11 September 2022. Untuk melihat bagaimana respons masyarakat pengguna transportasi online terutama ojek online (ojol), Warta Ekonomi mencoba mewawancarai sejumlah pengguna ojol.

Giovani Untari dan Fauzia Cahyani merupakan dua orang pengguna ojol yang mengaku hampir setiap hari menggunakan layanan ojol untuk pergi bekerja. Keduanya biasa menggunakan layanan ojol dalam jarak di bawah 5 km sampai 10 km.

Dalam sebuah wawancara belum lama ini (14/9/2022), saat ditanya mengenai responsnya terhadap kenaikan tarif yang baru diberlakukan, keduanya mengaku belum terlalu melihat perubahan yang besar selama penggunaan setelah tarif baru diberlakukan.

Baca Juga: Tarif Ojol Naik, Driver Ojol Curhat: Jujur dalam Hati Saya Tidak Suka, Imbasnya Banyak

So far sih belum, makanya aku bingung, ini udah naik belum sih? Karena aku sering pakai, di salah satu aplikasi itu, kan sering ada potongan, dan aku selalu subscribtion supaya lebih murah, jadi aku selalu dapat potongan. Jadi harganya sampai sekarang ya masih dalam kisaran yang sama sejauh ini,” tutur Giovani.

Sama halnya seperti Giovani, Fauzia juga mengaku belum melihat adanya perubahan yang signifikan selama pemaikan layananan ojolnya setelah tarif baru diberlakukan.

Namun dalam jangka panjang, baik Giovani maupun Fauzia mengaku bahwa ada kekhawatiran tersendiri apabila pemberlakuan kenaikan tarif terus diterapkan sebagai efek dari kenaikan harga BBM yang telah naik sejak beberapa waktu lalu.

“Khawatir sih iya, cuma ya mau gimana lagi, tetap harus ke kantor naik itu, jadi ya sudahlah gitu, jalani aja,” ujar keduanya.

Berbeda dengan Giovani yang memang tidak bisa memakai opsi transportasi umum lainnya karena rute rumah dan kantor, Fauzia mengaku bahwa dirinya cukup mempertimbangkan memakai alternatif layanan transportasi umum lain seperti Transjakarta dan kereta jika dampak dari kenaikan tarif ke depannya ini semakin terasa.

Mengungkapkan harapannya, Fauzia berkata, “dampaknya kan banyak ya, enggak cuma di ojek aja, kebutuhan sehari-hari pasti berdampak karena kenaikan BBM ini, jadi ya harapannya bisa turun lagi. Dengan penurunan secara keseluruhan dari yang terdampak BBM. Enggak cuma di ojol aja.”

Begitu pun dengan Giovani, ia mengungkapkan, “inginnya turun sih, tapi mungkin kalau turun agak susah ya, tapi mungkin lebih ke semoga promonya tetap terus ada aja. Karena kalau turun di saat kita harga minyak dah naik dan semua hal naik, jadi aku juga enggak paham kalau tarif ojol bakal naik, tapi cuma mungkin semoga promonya lebih sering, jadi kita enggak terlalu berat juga.”

Sebagai pengguna layanan ojol, mereka turut menyadari bahwa pemberlakuan kebijakan kenaikan tarif ini memang perlu dilakukan mengingat situasinya.

“Kalau aku sih mana yang terbaik aja menurutku. Kalau aku juga melihat situasi gini harus sama-sama saling bantu,” tutur Giovani.

Dalam hal ini, Giovani mengatakan bahwa sebagai pengguna layanan, untuk membantu memahami situasi driver yang juga tidak mendapatkan pendapatan yang sesuai bahkan setelah kenaikan tarif, ia mengaku berusaha untuk membantu driver dengan memberikan tip kepada mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: