Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Risiko Kepunahan Satwa Liar, Wamen LHK Paparkan Keberhasilan Upaya Konservasi Indonesia

Tekan Risiko Kepunahan Satwa Liar, Wamen LHK Paparkan Keberhasilan Upaya Konservasi Indonesia Kredit Foto: KLHK

Ketiga, keberhasilan penangkaran badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) secara in situ di Suaka Badak Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas yang didirikan pada tahun 1998, dan telah menghasilkan 3 ekor anak badak. Melalui program ini, direncanakan setiap tahun akan lahir badak sumatera baru.

Selanjutnya, menurut Alue Dohong, melakukan teknologi inseminasi buatan pada populasi satwa liar dengan memasukkan sperma dari jantan ke dalam saluran reproduksi betina dengan bantuan manusia untuk menghindari depresi genetik dari populasi yang terfragmentasi/populasi kecil seperti Banteng (Bos javanicus) di Taman Nasional Baluran dan Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas.

Baca Juga: KLHK bekerja sama dengan Mowilex Tanam 10.000 Bibit Mangrove di Belitung

Terakhir, pemantauan satwa liar menggunakan teknologi GPS Collar terhadap satwa langka gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) dalam upaya mencegah adanya konflik dengan manusia, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang dilepasliarkan ke alam bebas dan pemasangan radio telemetri pada Orangutan (Pongo pygmaeus dan Pongo abelii) untuk monitoring pascapelepasliaran di alam.

"Kami berharap kegiatan yang kami laksanakan ini menjadi wujud tanggung jawab kami dalam menjaga kelestarian hutan, konservasi dan bermanfaat bagi masyarakat. Bersama-sama, kita dapat memainkan kontribusi yang lebih berdampak untuk memastikan keberlanjutan spesies dan konservasi ekosistem. Dan kita harus siap memberikan dukungan penuh untuk memajukan tujuan ini," pungkas Alue Dohong, dalam sambutannya saat membuka acara International Conference on Wildlife Conservation, di Jakarta, Selasa(13/9/2022).

Baca Juga: Wamen LHK Paparkan Keberhasilan Upaya Konservasi Indonesia di International Conference on Wildlife Conservation

Dikutip dalam keterangan rilis, Rabu (14/9/2022), konferensi ini bertujuan untuk menunjukkan penerapan praktik terbaik seperti upaya dan inisiatif konservasi terpadu baru, mulai dari perencanaan dan kebijakannya, hingga menjadi aksi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal. Acara ini juga menyoroti cara memulihkan populasi spesies yang terancam punah dan manfaat teknologi untuk mendukung konservasi satwa liar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: