Mahfud menuturkan, motif Bjorka yang mengklaim telah membocorkan data siber beragam, mulai motif politik hingga jual beli. Dia menilai motif itu tidak membahayakan negara.
"Motifnya ternyata juga agak 'gado-gado', ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli, dan sebagainya. Sehingga juga motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," tuturnya.
Baca Juga: Ya Ampun... Bikin Ngelus Dada Ulah Eko Kuntadhi yang Menghina Ustazah Pesantren Lirboyo!
Kendati demikian, Mahfud mengatakan munculnya hacker Bjorka menjadi pengingat bagi pemerintah untuk terus membangun sistem yang lebih canggih.
"Pertama, peristiwa ini mengingatkan kita agar kita memang membangun sistem yang lebih canggih. Lalu yang kedua, dalam sebulan ke depan kira-kira, itu akan ada perundangan, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, UU PDP yang sudah disahkan di DPR di tingkat satu. Berarti tinggal tingkat dua, itu pengesahan di Paripurna tidak akan ada pembahasan substansi," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: