Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dijanjikan Sekolah Perwira, Akibat Ikuti Skenario Sambo: Bripka RR Kini Terancam Hukuman Mati

Dijanjikan Sekolah Perwira, Akibat Ikuti Skenario Sambo: Bripka RR Kini Terancam Hukuman Mati Penampakan Bharada E dan Bripka R saat menjalani rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. | Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, menyebut bahwa janji-janji Sambo memberangkatkan sekolah perwira yang membuat Bripka RR tak enak hati dan merasa memiliki utang budi.

Menurutnya, itulah yang membuat Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal itu tak memiliki pilihan lain selain ikut skenario Sambo. Akan tetapi, kini Bripka RR tidak jadi disekolahkan, malah terancam hukuman mati.

Baca Juga: Dibongkar Bripka RR: Soal Pelecehan Seksual, Skenario Sambo, hingga Aliran Dana Ratusan Juta Rupiah

"Dia (Bripka RR) berniat mau sekolah. Dipersiapkan (Ferdy Sambo) untuk Oktober," kata Erman Umar dikutip Suara.com dari tayangan AIMAN di KompasTV, Rabu (14/9/2022).

Bagi Bripka RR, Sambo memiliki peran vital dalam kelanjutan nasib kariernya. Menempuh pendidikan sekolah perwira bukanlah hal mudah, terlebih biaya yang dikeluarkan juga tak sedikit. Sambo menjanjikan akan menyekolahkan Bripka RR sebagai perwira kepolisian pada Oktober 2022. Ia akan ditempatkan di Magelang, Jawa Tengah, sekaligus untuk mengurusi anak Sambo yang juga sekolah di sana.

"Rizal itu untuk ADC (aide-de-camp) sekarang untuk mengurus segala sesuatunya anaknya yang sekolah di Magelang, dan dia tinggal di Magelang. Kuat itu terakhir juga dibantu," tuturnya.

"RR meminta ke Ferdy Sambo untuk disekolahkan menjadi perwira?" tanya Aiman.

"Ya, begitu, dan dipersiapkan untuk Oktober," balas Erman lagi.

Dalam rekonstuksi penembakan Brigadir J beberapa waktu lalu, Erman melihat ada ketakutan di wajah Bripka RR. Terlebih, terungkap fakta Bripka RR sudah bekerja dengan Sambo cukup lama.

Dimulai ketika Bripka RR menjadi sopir Sambo saat masih menjadi Kapolres hingga ia ditarik menjadi ajudan pribadinya pada 2018 lalu. "Saya memang melihat pada saat pertemuan-pertemuan rekonstruksi, ada kelihatan masih takut," ujar Erman.

Namun, bayang-bayang utang budi itu hanya angin lalu. Kini Bripka RR memilih membelot skenario Sambo.

Bripka RR Balik Arah 

Bripka RR sudah ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus penembakan Brigadir J. Ia dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati. Belakangan, ia mengubah kesaksiannya dalam kasus tersebut. Ada peran istri dan ketiga anaknya yang berhasil menyadarkan Bripka RR untuk mengatakan kejujuran.

"Keluarga menangis dan meminta harus jujur, ingat keluarga, masih ada keluarga dan anak-anaknya juga masih kecil dan meminta Brigadir RR untuk terus terang karena masih ada keluarga yang dia miliki," ujar kuasa hukum Bripka RR, Zena Dinda Defaga di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2022).

Permintaan sang istri dan kondisi ketiga anak Bripka RR yang masih kecil akhirnya membuat Bripka RR membelot.

Diminta Menembak Brigadir J

Detik-detik penembakan Brigadir J, Sambo sempat meminta Bripka RR yang menembak Brigadir J secara langsung. Permintaan itu disampaikan Sambo setelah rombongan Bripka RR tiba di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Awalnya, Sambo menanyakan apakah Bripka RR mengetahui peristiwa di Magelang bahwa istrinya dilecehkan oleh Brigadir J. Bripka RR menjawab ia tidak mengetahui kejadian tersebut. Setelah itu, Sambo meminta Bripka RR yang menembak Brigadir J. "'Kamu berani nembak Yosua?' Dia (Bripka RR) bilang 'Saya enggak berani, pak, saya enggak kuat mental saya'. Lalu Sambo suruh panggil E," papar Erman.

Baca Juga: Pengacara Loh Ini yang Bilang: Ferdy Sambo Itu Pahlawan!

Bharada E alias Richard Eliezer lah yang akhirnya diperintahkan untuk menembak Brigadir J.

Bripka RR mengaku tak mengetahui apakah Sambo ikut menembak Brigadir J atau tidak. Sebab, saat tembakan pertama dimuntahkan, ia mendapatkan panggilan handy talkie (HT) dari ajudan Sambo lainnya, Brigadir Romer.

"Romer bertanya lewat HT ke RR sehingga dia berbalik arah ke pintu keluar karena tidak melihat posisi Romer," ungkap Erman.

Tak lama kemudian, Bripka RR kembali masuk ke dalam rumah. Saat itu ia melihat Sambo sedang menembak ke arah dinding dan tangga. Tembakan itu dikeluarkan untuk mengelabui seolah-olah terjadi isniden baku tembak.

Skenario Sambo

Setelah insiden penembakan, para ajudan yang ada di lokasi penembakan dikumpulkan. Sambo memerintahkan anak buahnya untuk mengikuti skenario baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J hingga membuat nyawa Brigadir J melayang.

Erman menduga para anak buah Sambo itu dikumpulkan di Provos Polri, Divisi Propam. Pasalnya, beberapa anak buah Sambo yang merupakan personel Propam diduga terlibat obstruction of justice atau upaya menghalangi proses penyidikan kasus penembakan Brigadir J.

"Mungkin di Provos, mungkin Sambo yang berperan. Saya tidak ingat betul karena tidak baca lengkap karena tebal juga (BAP-nya). Baru baca sepintas saya lihat dia (Bripka RR) sebelum BAP dikumpulkan," papar Erman.

Dijanjikan Hadiah Uang

Bripka RR secara terang-terangan mengaku dijanjikan mendapatkan sejumlah uang oleh Ferdy Sambo setelah kasus penembakan terjadi. Uang tersebut merupakan tanda ucapan terima kasih karena telah menjaga istri Sambo, Putri Candrawathi.

"Pak Sambo menyampaikan ada uang, tetapi kalimat dalam BAP yang saya baca, karena kalian sudah menjaga ibu (Putri Candrawathi)," ujar Erman.

Meski demikian, kini uang imbalan yang dijanjikan itu sudah diambil kembali oleh Sambo. Berapa besaran uang terima kasih itu tidak dirinci oleh Erman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: