Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap Dilepas, Sinyal Kuat BTN Syariah Merapat ke BSI

Siap Dilepas, Sinyal Kuat BTN Syariah Merapat ke BSI Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah untuk bergabung dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI semakin terang benderang. Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo memberikan sinyal kuat bahwa pihaknya akan mengambil opsi untuk melepas BTN Syariah ke bank umum syariah yang sudah ada.

"Pilihannya banyak, mendirikan bank baru atau menyerahkan aset ke bank syariah yang sudah ada. Tentu kami opsi terbaik apabila penyerahan bank syariah yang sudah ada, tentu hasil penjualannya diperhitungkan liabilitas, itu hampir match. Kalau ada lebih, ini akan jadi kas perusahaan kembali dan diekspansi di kredit," ujar Haru saat konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Menurutnya, BTN sendiri siap menjalankan amanat Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, di mana dalam UU tersebut ditetapkan UUS yang dimiliki oleh Bank Umum Konvensional (BUK) harus melakukan spin-off (memisahkan diri dari induknya) selambat-lambatnya 15 tahun setelah penerbitan UU. Artinya, UUS harus terpisah dari induk BUK selambat-lambatnya Juli 2023 mendatang. Baca Juga: Semester I 2022, Laba Bersih BTN Melonjak 59,87% jadi Rp1,47 Triliun

"Sesuai dengan UU, bank syariah pada 2023 pertengahan, maka UUS harus dipisah dengan bank konvensional induk. Jadi BTN melakukan upaya untuk memenuhi UU tersebut," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) mengarahkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk mencaplok  UUS BTN atau BTN Syariah karena dinilai akan memperkuat pasar pembiayaan syariah di Indonesia.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan konsolidasi ini merupakan visi pemerintah untuk terus mendorong penguatan ekonomi dan perbankan syariah melalui BSI. Dengan demikian BSI dapat memperbesar dan memperkuat posisinya dalam hal kapitalisasi pasar.

"BSI pun dapat menjadi bank syariah yang lebih modern dan dapat memenuhi kebutuhan generasi milenial. Harapannya akuisisi customer baru lebih cepat karena jangkauan pasar dan nasabah menjadi lebih luas,” kata Tiko, sapaan akrabnya. Baca Juga: DPR Kasih Lampu Hijau BTN untuk Rights Issue Rp4,13 Triliun

Sebagai informasi, laba bersih BTN Syariah tercatat melonjak 118,06% dari Rp87,54 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp190,9 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada semester I/2022, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 8,86% menjadi Rp29,24 triliun dibandingkan akhir semester I/2021 sebesar Rp26,86 triliun.

Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah mencapai Rp30,49 triliun tumbuh 13,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp26,89 triliun. Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 13,78%  menjadi Rp40,35 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35,46 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: