Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eko Kuntadhi Minta Maaf Hina Ustazah Pesantren: Saya Melakukan Kesalahan

Eko Kuntadhi Minta Maaf Hina Ustazah Pesantren: Saya Melakukan Kesalahan Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi

Twit Eko Kunthadi kemudian direspons Nadirsyah Hosen, tokoh muda NU yang juga aktif bermedia sosial.

"Yg anda @_ekokuntadhi posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo; istri dari Gus @rifqilmoeslim Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dg kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yg sdh ditambahi kata2 tolol. Belajarlah utk santun dlm perbedaan," tulis Nadirsyah.

Minta Maaf ke Ibnu KatsirSebelumnya, Ning Imaz merespons santai permintaan maaf Eko Kunthadi. Dia menyebut meminta maaf kepada dirinya salah alamat. 

Harusnya, Eko meminta maaf kepada Ibunu Katsir karena penjelasan yang disampaikan dirinya soal bidadari di surga merujuk tafsir Ibnu Katsir.

Selain itu, kata Ning Imaz yang merupakan cucu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Eko juga mesti meminta maaf kepada umat Islam Indonesia.

"Minta maafnya jangan ke saya. ke imam ibnu katsir ke umat se indonesia yg sakit hati agamanya dihina-hina," tulis dia melalui akun Twitternya, @ImazzFat, Rabu (14/9/2022). 

Siap Bertanggung Jawab

Baca Juga: Eko Kuntadhi Bikin Ulah Hina Ustazah Pesantren Lirboyo, Ganjar Pranowo Mulai Disinggung: Bocahe Panjenengan, Kelewat Batas!

Kiai Muid yang ikut menerima kedatangan Eko di Pesantren Lirboyo mengatakan ada beberapa poin kesepakatan yang dihasilkan antara Eko Kuntadhi dan pihak Ning Imaz.

Hal ini disampaikan Kiai Muid usai pertemuan.

"Pertama, Saudara Eko Kuntadhi meminta maaf dan menyampaikan penyesalan atas unggahannya di Twitter dan Instagram yang berisikan cacian dan ujaran kebencian kepada Ning Imaz," kata Kiai Muid.

Kedua, Eko siap bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.

Menurut Kiai Muid, Ning Imaz atas petunjuk masyayikh Ponpes Lirboyo telah menerima permohonan maaf Eko.

Selain itu, Eko juga diminta menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial pada masa-masa mendatang.

"Pesantren Lirboyo berharap media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki, tapi justru untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan informasi yang bermanfaat," demikian kata Kiai Muid.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: