We Are Social dan HootSuit Februari 2022 melaporkan 204,7 juta orang pengguna atau sekitar 73,7% dari total populasi Indonesia sudah terhubung internet. Digitalisasi juga membawa banyak pengaruh derasnya informasi dari luar yang membawa tantangan pada pelestarian budaya bangsa.
"Tantangan budaya digital saat ini dihadapkan pada mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, serta menghilangnya budaya Indonesia dikarenakan media media digital jadi panggung bagi budaya asing," kata Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Frida Kusumastuti saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Selasa (13/9/2022).
Baca Juga: Jadi Content Creator, Saatnya Netizen Ikut Semarakkan Era Digital!
Bukan hanya itu, minimnya pemahaman akan hak-hak digital dan kebebasan berekspresi yang kebablasan juga menjadi problem baru. Masih ada problem karena berkurangnya toleransi dan penghargaan pada perbedaan. Termasuk menghilangnya batas-batas privasi karena kurangnya pahaman masyarakat akan menyaring informasi yang dibagikan di media sosial.
Sementara itu, unggahan di media sosial terkait dengan keamanan digital yang menimbulkan potensi kejahatan cyber. Pengguna pun harus bijak saat mengunggah sesuatu yang pribadi di media sosial. Untuk itu masyarakat harus memiliki budaya dalam bermedia digital.
"Masyarakat budaya digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari," kata Frida menambahkan.
Sehingga ketika aktif berjejaring, sejak awal pengguna telah memiliki pondasi utama penguatan budaya bangsa, yaitu Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, yang tiap sila telah memiliki asas berbudaya yang kuat, mulai dari cinta kasih, menghormati dan memahami perbedaan, sikap toleransi hingga gotong royong.
Baca Juga: Tak Bisa Dibendung, Perkembangan Media Sosial di Era Digital
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia, Dekan IAI Dalwa dan Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji, Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Frida Kusumastuti. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: