Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koar-Koar Mau Beli Twitter Seharga Rp657 T, Elon Musk, Jadi Beli atau Enggak?

Koar-Koar Mau Beli Twitter Seharga Rp657 T, Elon Musk, Jadi Beli atau Enggak? Kredit Foto: Antara/REUTERS/Hannibal Hanschke
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hampir semua pemegang saham Twitter memilih untuk menyetujui kesepakatan raksasa media sosial itu dengan CEO Tesla Elon Musk atas pembelian seharga USD44 miliar (Rp657 triliun). Namun, Musk telah mencoba untuk mundur.

Sekitar 98,6% pemegang saham menyetujui pembelian tersebut dengan harga USD54,20 per saham. Harga itu lebih tinggi dari harga saham Twitter yang mendekati USD50 ketika kesepakatan tercapai, dan hampir 30% di atas nilai USD41,90 per saham saat pasar dibuka pada hari Kamis.

"Persetujuan pemegang saham memenuhi kondisi akhir sebelum penutupan merger berdasarkan perjanjian merger." kata Twitter, melansir NPR.org di Jakarta, Jumat (16/9/22).

Baca Juga: Elon Musk Peringatkan Semua Orang: Instagram Hanya Penyulut Rasa Iri, Bikin Orang Jadi Rendah Diri!

Perusahaan media sosial ini mengatakan siap untuk menyelesaikan kesepakatan "segera" dan selambat-lambatnya Kamis, sesuai persyaratan perjanjian.

Musk pertama kali setuju untuk membeli Twitter pada bulan April seharga USD44 miliar. Tetapi seorang pengacara Musk telah mengirim pemberitahuan penghentian pada bulan Juli dan Agustus.

Twitter menggugat Musk pada Juli atas kesepakatan yang gagal. Musk mengklaim dia berubah pikiran karena perusahaan telah mengecilkan prevalensi bot atau akun palsu di platformnya.

Bulan lalu, mantan kepala keamanan Twitter Peiter Zatko mengajukan pengaduan pelapor yang menuduh bahwa praktik keamanan perusahaan yang lemah menempatkan data pribadi pengguna dalam risiko. Zatko juga menambahkan bahwa Twitter sedang dalam bahaya melanggar perjanjian penyelesaian dengan regulator federal. Dia juga menuduh pemerintah India memaksa Twitter untuk mempekerjakan dua agen pemerintah yang memiliki akses ke data sensitif.

Musk menambahkan kekhawatiran Zatko ke klaim hukumnya segera setelah mereka menjadi publik. Dia sekarang mengatakan bahwa Twitter adalah barang rusak dengan menyembunyikan masalah mengerikan seperti itu, sama seperti melakukan penipuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: