Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awal Mula Cekcok dengan Demokrat, Sekjen PDIP Sebut SBY Sendiri yang Tolak Koalisi

Awal Mula Cekcok dengan Demokrat, Sekjen PDIP Sebut SBY Sendiri yang Tolak Koalisi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang Pilpres 2024, mulai muncul beragam sentimen dari berbagai partai. Contohnya adalah cekcok antara Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Mengenai hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan cerita berpeluangnya Partai Demokrat bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2019. 

Cerita tersebut merupakan bagian dari tanggapannya terhadap pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyebut pemilihan umum (Pemilu) 2024 bisa berjalan tak jujur.

Baca Juga: Telak! Dear AHY Ketua Umum Partai Demokrat, Jangan Baper!

Pada 2019, Hasto sudah menyampaikan peluang tersebut kepada Agus Hermanto yang saat itu merupakan Wakil Ketua DPR dan politikus Fraksi Partai Demokrat. Agus pun disebut Hasto sudah menyampaikan hal tersebut kepada SBY.

"Saat itu Ibu Megawati mengatakan tidak berkeberatan kalau Demokrat mau bergabung selama itu menjadi keputusan Presiden Jokowi," ujar Hasto dalam konferensi pers daringnya, Minggu (18/9/2022).

SBY, jelas Hasto, kemudian melakukan lobi dengan Partai Gerindra dan bertemu dengan Jokowi. Namun entah kenapa, SBY tak segera mengambil keputusan dan justru berpidato bahwa ada salah satu ketua umum partai yang tak bersedia jika Partai Demokrat bergabung dengan koalisi pemerintahan.

Baca Juga: Partai Demokrat Bocorkan Ada Pihak yang Jegal Anies Jadi Capres 2024, PDIP Langsung Panas: Sesat, Fitnah!

"Itu langsung saya bantah, kan kepada Pak Agus Hermanto yang notabenenya juga masih saudara dengan Pak SBY, di mana di Demokrat banyak persaudaraan di dalam partainya. Saya udah sampaikan ke Agus Hermanto itu, boleh dicek, ketika datang ke DPP (PDIP), silahkan (kalau) mau gabung,"  ujar Hasto.

"Tapi Pak SBY sendiri yang justru membatalkan kerja sama secara sepihak dan menuduh tidak benar," sambungnya.

Namun saat partai politik yang berada di koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin telah mengambil kesepakatan terkait pemerintahan, tiba-tiba Partai Demokrat kembali menghubungi dan menyatakan keinginannya untuk bergabung. Permintaan tersebut, disebut Hasto ditolak oleh sejumlah elite partai politik koalisinya.

Baca Juga: Partai Demokrat: Kami Ingin Usung Capres-Cawapres untuk Membawa Perbaikan

"Saya tanyakan, ternyata semua tidak sependapat, karena kerja sama koalisinya sudah sama cukup menjamin stabilitas pemerintahan itu. Ada Golkar, PPP, dan akhirnya penawaran terakhir itu kita tolak," ujar Hasto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: