Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Lakshmi Mittal. Raja Baja India yang Memulai Bisnis di Sidoarjo, Indonesia

Kisah Orang Terkaya: Lakshmi Mittal. Raja Baja India yang Memulai Bisnis di Sidoarjo, Indonesia Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raja baja India, Lakshmi Mittal adalah salah satu orang terkaya di dunia. Mittal memulai bisnisnya di Sidoarjo, Indonesia, tetapi hari ini tinggal di Inggris. Ia adalah ketua dan CEO ArcelorMittal, perusahaan pembuat baja terbesar di dunia. Mittal memiliki 40% dari ArcelorMittal dan memegang sekitar 20% saham di Queens Park Rangers F.C.

Pada tahun 2005, Forbes menempatkan Mittal sebagai orang terkaya ketiga di dunia, yang menjadikannya warga negara India pertama yang masuk dalam sepuluh besar dalam daftar tahunan orang terkaya dunia. Pada tahun 2017, Mittal adalah orang Asia terkaya di Eropa.

Lakshmi Mittal lahir pada 15 Juni 1950 di keluarga Rajasthani Marwari di Sadulpur, Rajasthan. Ia belajar di Shri Daulatram Nopany, Calcutta, dari tahun 1957 hingga 1964. Ia lulus dari St. Xavier's College di Kolkata, India pada tahun 1970 dan menerima gelar sarjana perdagangan.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Scott Farquhar, Fresh Graduate yang Iseng Bikin Bisnis, Eh Jadi Miliarder

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Mittal memulai karirnya di bisnis pembuatan baja keluarganya di India sebelum mendirikan perusahaan bajanya sendiri pada tahun 1976.

Pada tahun 1976, karena pembatasan produksi baja oleh pemerintah India, Mittal yang berusia 26 tahun membuka pabrik baja pertamanya PT Ispat Indo di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Itulah cikal bakal ArcelorMittal, perusahaan yang akhirnya menjadi raksasa baja dunia.

Pada tahun 2004, Perusahaan Baja Mittal dibentuk setelah menggabungkan perusahaannya, Ispat International dan LNM Holdings, dan mengakuisisi Grup Baja Internasional yang berbasis di AS di Ohio. Pada tahun 2006, Mittal Steel bergabung dengan Arcelor untuk membentuk ArcelorMittal.

Hari ini, ArcelorMittal berhasil mempertahankan operasi yang menghasilkan berbagai macam baja untuk mobilitas, konstruksi, infrastruktur, industri, dan sektor energi. Di pusat penelitian yang ditempatkan di seluruh dunia, produk, proses, dan solusi baja baru dibayangkan, diuji, ditingkatkan, dan digunakan. ArcelorMittal mengintensifkan komitmennya untuk dekarbonisasi, mengakui bahwa baja dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi nol bersih.

ArcelorMittal juga memiliki pendapatan USD76,6 miliar (Rp1.146 triliun). Pada tahun 2021 perusahaan membukukan laba bersih hampir USD15 miliar (Rp224 triliun) dan mengharapkan pengiriman baja pada tahun 2022 tumbuh sebesar 3%.

Selain berbisnis, Lakshmi Mittal adalah seorang filantropis yang aktif dan telah memberikan hadiah yang signifikan kepada Universitas Harvard, di mana Mittal adalah anggota Dewan Penasihat Global, dan UNICEF untuk secara khusus menangani kekurangan gizi anak di India. Keluarga Mittal juga telah berkontribusi pada Rumah Sakit Great Ormond Street di Inggris, mendukung Pusat Medis Anak Mittal yang secara resmi dibuka pada Januari 2018.

Pada Januari 2021, Mittal menyerahkan posisi CEO kepada putranya, Aditya Mittal, tetapi tetap menjadi ketua eksekutif ArcelorMittal. Hari ini, Forbes memperkirakan kekayaan Mittal mencapai USD14,6 miliar (Rp218 triliun)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: