Pertama Sejak PD II, 300 Ribu Tentara Rusia Diberangkatkan Putin menuju Ukraina, Awas!
Putin lantas menuding negara-negara NATO menyatakan kemungkinan diterimanya penggunaan senjata nuklir pemusnah massal terhadap Rusia.
"Kepada mereka yang membiarkan pernyataan seperti itu soal Rusia, saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kita juga memiliki berbagai alat penghancur. Beberapa komponennya lebih modern daripada milik negara-negara NATO," ancamnya.
Baca Juga: Awas! Rusia Siapkan Hukuman yang Bikin Pelaku Kejahatan di Masa Perang Gak Berkutik
Setelah itu, ia menyatakan kembali tujuannya untuk 'membebaskan Donbas', jantung industri Ukraina. Menurut klaimnya, sebagian besar warga di sana tak ingin kembali sebagai 'sapi perah' Ukraina.
Sebelum Putin berpidato, para pemimpin dunia yang bertemu di PBB New York mengecam invasi Rusia ke Ukraina. Mereka pun berencana mengadakan referendum dalam beberapa hari mendatang di 4 wilayah yang diduduki Rusia.
Di sisi lain, para pemimpin regional pro-Rusia tampaknya telah terkoordinasi untuk mengumumkan referendum pada 23-27 September di provinsi Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporozhzhia. Empat wilayah itu mencakup sekitar 15 persen wilayah Ukraina.
Rusia sendiri telah menganggap Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka. Negara itu kini menguasai sekitar 60 persen Donetsk dan merebut hampir seluruh Luhansk sejak Juli.
Namun, keuntungan ini terancam setelah pasukan Rusia diusir dari provinsi Kharkiv bulan ini, sehingga kehilangan kendali atas jalur pasokan utama mereka untuk sebagian besar garis depan Donetsk dan Luhansk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: