Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekarang Protes dengan Alasan Pemilu 2024 Tidak Jujur, Guntur Romli: Yang Ubah PT kan SBY!

Sekarang Protes dengan Alasan Pemilu 2024 Tidak Jujur, Guntur Romli: Yang Ubah PT kan SBY! Kredit Foto: Instagram Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan mantan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan turun gunung karena adanya dugaan akan terjadi kecurangan Pemilu 2024 menurut Aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia, Guntur Romli adalah buntut dari kebijakannya di tahun 2014 dulu. 

Presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden merupakan aturan terkait pencalonan presiden dan wakil presiden (capres/cawapres) dalam pemilihan umum (pemilu).

Sebelum SBY menjabat, persentase PT adalah 15% namun dinaikan atau diubah setelah SBY menjabat pada tahun 2014 dengan persentase 20%.

Baca Juga: Saling Balas Serangan, Loyalis Megawati Kembali Sindir SBY Soal Penjegalan: Pemilu Saja Belum...

“Konon ada jegal menjegal soal capres dan cawapres. Yang melempar gosip ini adalah Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Majelis tinggi Partai Demokrat. Katanya SBY harus turun gunung karena menurutnya ada tanda-tanda Pemilu 2024 tidak jujur dan tidak adil,” kata Guntur Romli melansir dari channel youtube Cokro TV, Kamis (22/09/22).

Padahal menurutnya, dulu SBY pernah bilang ke orang-orang yang melempar tuduhan kalau Pemilu 2014 bisa curang, jangan-jangan orang yang mudah dan sering menuduh Pemilu curang itu dulunya sering curang. 

“Nah kalau sekarang Pak SBY nyoba gosip pemilu 2024 ada tanda-tanda tidak adil dan tidak jujur jangan-jangan dulunya dia sering begitu. jangan-jangan Pak SBY sering tidak adil dan tidak jujur dalam pemilu,” tambahnya.

Baca Juga: Waspada Era Jokowi Terulang, Omongan SBY Gak Bisa Diremehkan, Anies Baswedan dan AHY Harus Disahkan!

Guntur juga mengatakan bisa jadi penyebabnya karena Demokrat tidak mampu mencalonkan sendiri capres dan cawapresnya. Kemudian mengaanggap prosesnya Pemilu 2024  tidak jujur dan tidak adil. 

“Kan aturan PT untuk pencapresan juga Diubah saat SBY dan Demokrat berkuasa dari 15% dinaikkan menjadi 20%. Tapi kemudian sekarang Demokrat merengek-rengek minta diubah. Loh kok enaknya sendiri?,” tanyanya.

Baca Juga: Disindir Soal Harun Masiku, Loyalis Megawati Ingatkan SBY Soal Anas Urbaningrum dan Antasari Azhar

Guntur merasa Demokrat saat berkuasa menetapkan permainan yang menguntungkan sendiri. Tapi saat tersingkir dari gelanggang pertandingan kemudian merengek-rengek minta aturan kembali diubah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: