Aksi Massa Tandingan Buatan Pemerintah Iran Pecah di Jalan, Perusuh Mau Diapakan?
Demonstrasi yang diorganisir pemerintah Iran berlangsung di sejumlah kota pada Jumat (23/9/2022). Mereka melawan protes anti-pemerintah yang dipicu oleh kematian seorang wanita dalam tahanan polisi karena jilbabnya 'kurang pantas'.
Sejumlah demonstran pro-pemerintah tersebut bahkan menyerukan eksekusi bagi para'perusuh'.
Baca Juga: Polisi Moral dan Amarah Rakyat Iran atas Kematian Mahsa Amini
Dilansir dari Reuters, demonstran mengutuk pengunjuk rasa anti-pemerintah dengan mencela mereka sebagai 'tentara Israel', menurut liputan televisi pemerintah.
Mereka juga meneriakkan 'Matilah Amerika' dan 'Matilah Israel', yel-yel yang umum digunakan para ulama negara itu untuk mencoba membangkitkan dukungan bagi otoritas.
"Pelanggar Al-Qur'an harus dieksekusi," teriak massa.
Iran dirundung demonstrasi besar-besaran atas kasus Mahsa Amini. Wanita 22 tahun itu meninggal pekan lalu setelah ditangkap oleh polisi moral karena mengenakan pakaian 'tak pantas'.
Kematian Amini pun menyulut kembali kemarahan rakyat atas berbagai masalah, termasuk pembatasan kebebasan pribadi di Iran, aturan berpakaian yang ketat bagi wanita, dan ekonomi yang oleng akibat sanksi.
Pada Jumat (23/9/2022), tentara Iran menyampaikan peringatan terberat dari otoritas kepada para demonstran yang marah dengan kematian Amini.
"Aksi nekat ini adalah bagian dari strategi jahat musuh untuk melemahkan rezim Islam," ujarnya.
Militer bertekad akan menghadapi berbagai rencana 'musuh' demi memastikan keamanan dan perdamaian bagi orang-orang yang diserang secara tak adil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: